kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga bank optimistis naik kelas tahun ini


Rabu, 11 Januari 2017 / 17:40 WIB
Tiga bank optimistis naik kelas tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan II berencana naik kelas pada tahun ini. Bank yang telah mematangkan rencananya antara lain PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina), PT Bank Mayapada Internasional Tbk, dan PT Bank Yudha Bakti Tbk (BYB).

Direktur Utama Bank Ina Edy Kuntardjo mengatakan, pihaknya bersiap masuk dalam jajaran BUKU II pascapembelian saham perusahaan oleh Grup Salim sebesar 29%. Edy menyebut, dengan adanya pembelian saham tersebut maka pihaknya akan mendapat tambahan dana sebesar Rp 703 miliar. "Rencananya bulan 15 Februari 2017 dana sudah bisa diperoleh," tuturnya, Rabu (11/1).

Asal tahu saja, dengan masuknya dana tersebut maka modal inti Bank Ina akan naik menjadi Rp 1,1 triliun. Jumlah tersebut telah memenuhi syarat dari regulator untuk masuk ke BUKU II.

Bank berkode saham BINA ini menyebut, jika semua berjalan lancar pihaknya akan segera mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Februari 2017. Setelah naik ke BUKU II, rencananya Bank Ina akan fokus menggarap layanan berbasis teknologi informasi (digital banking).

Selain Bank Ina, Bank Mayapada juga menyebut pihaknya telah melampaui batasan yang diatur oleh regulator untuk masuk ke dalam bank kategori BUKU III sebesar Rp 5 triliun per akhir Desember 2016.

Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono Tjahjarijadi menuturkan, per 31 Desember 2016, total modal Bank Mayapada sebesar Rp 7,43 triliun. Sedangkan modal inti bank berkode emiten MAYA ini tercatat sebesar Rp 6,31 triliun. "Itu besaran modal setelah selesai rights issue Rp 1 triliun per November 2016," jelasnya.

Hariyono menambahkan, pihaknya optimistis di awal semester II 2017, perseroan sudah dapat menyandang gelar sebagai BUKU III.

Setelah resmi naik kelas ke BUKU III, Bank Mayapada masih tetap akan fokus kepada segmen kredit usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) dan korporasi. "Segmen tetap sama namun akan ada penambahan produk seperti kartu kredit disamping e-hannel," papar Hariyono.

Lain halnya dengan Yudha Bhakti yang saat ini masih mengandalkan suntikan modal dari para pemegang saham untuk dapat naik kelas menjadi BUKU II. Direktur Kepatuhan Bank Yudha Bhakti Lim Wardiman menyebut, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan untuk rights issue dalam waktu dekat. "Rencananya semester I tahun 2017, BYB mau naik pangkat menjadi BUKU II," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Lim menuturkan, rencana naik BUKU ini akan bisa terealisasi lebih cepat apabila PT Asabri (Persero) selaku pemegang saham dapat menambah modalnya hingga menjadi pemegang saham pengendali.

Sebagai informasi saja, saat ini komposisi saham bank berkode emiten BBYB ini mayoritas masih dipegang PT Gozco Capital sebesar 39,90%, dan PT Asabri 35,22%. Sementara sisanya dipegang oleh Inkop, Puskop dan Kopkar sebesar 13,56% dan masyarakat 11,32%. Adapun PT Asabri berencana menguasai minimal 40% saham Bank Yudha Bhakti. "Mungkin (Asabri) bisa lebih dari 40% sehingga bisa menjadi pemegang saham mayoritas," ujar lim.

Lim menambahkan, saat ini total modal BYB sudah mencapai Rp 799 miliar per akhir tahun 2016 dengan rasio kecukupan modal atau capital adequancy ratio (CAR) di level 21,44%. "Tinggal Rp 300 miliar-an lagi supaya lewat batas minimal Rp 1 triliun," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×