kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga bulan pertama 2018, laba Verena Multi Finance terjun bebas


Senin, 25 Juni 2018 / 12:05 WIB
Tiga bulan pertama 2018, laba Verena Multi Finance terjun bebas
ILUSTRASI. Verena Finance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Verena Multi Finance Tbk mencatatkan pertumbuhan bisnis kurang membahagiakan di sepanjang bulan Januari hingga Maret 2018. Perusahaan pembiayaan ini mencetak kinerja negatif di awal tahun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang belum diaudit, Verena harus rela meraih total pendapatan sebesar Rp 70,39 miliar, turun 7,5% dari periode yang sama di tahun lalu yakni Rp 76,14 miliar. Dari nilai itu, pembiayaan konsumen dan sewa, masing-masing menyumbang pendapatan Rp 53,91 miliar dan Rp 2,30 miliar.

Penurunan total pendapatan tersebut, ternyata berdampak terhadap kinerja laba perusahaan. Hingga Maret 2018, perusahaan yang awalnya bernama PT Maxima Perdana Finance hanya menorehkan laba bersih berjalan sebesar Rp 652,87 juta, atau turun turun 24,19% secara year on year (yoy).

Sedangkan jumlah piutang pembiayaan konsumen mencapai Rp 1,73 triliun, turun 0,58% secara tahunan. Jumlah itu berasal dari piutang pembiayaan kendaraan sebesar Rp 1,48 triliun dan lain-lain Rp 25,56 miliar.

Penurunan tersebut, juga terjadi pada piutang pembiayaan sewa sebesar Rp 122,93 miliar, atau turun 18,01% yoy. Piutang ini berasal dari pembiayaan alat berat Rp 65,38 miliar, pembiayaan mesin Rp 53,49 miliar dan kendaraan Rp 4,05 miliar.

Dari berbagai penurunan tersebut, membuat total aset perusahaan pembiayaan juga ikut terkerek ke bawah. Di sepanjang tiga bulan pertama ini, total aset mencapai Rp 1,67 triliun, turun 4,57% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yaitu Rp 1,75 triliun.

Akan tetapi, Verena mampu menekan beban biaya dibanding tahun 2017. Sebelumnya, beban biaya Verena sebesar Rp 74,95 miliar di Maret tahun lalu, sementara di tahun ini beban bisa ditekan menjadi Rp 69,52 miliar.

Meski demikian, hingga bulan Juni 2018, kinerja perusahaan berkode saham VRNA belum menunjukan kemajuan. Berdasarkan perdagangan saham Senin (25/6), Verena hanya mampu dibuka di level Rp 84 per saham, karena pergerakan harga saham hanya di kisaran Rp 83 hingga Rp Rp 84.

Diketahui, kegiatan bisnis perusahaan ini, meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna dan sewa operasi. Sampai dengan Maret 2018, Verena Multi Finance telah mempunyai 22 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya terletak Banda Aceh, Bandung, Bogor, Cikarang, Jakarta, Makassar, Medan, Palembang, Pekanbaru, Rantau Prapat, Samarinda, Semarang, Serang, Surabaya dan Tangerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×