Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten multifinance telah merilis laporan keuangan sepanjang kuartal pertama 2020. Dari delapan entitas yang sudah melaporkan kinerja, tiga di antaranya mengalami penurunan laba yakni BFI Finance, Batavia Prosperindo Finance, dan Tifa Finance.
Sedangkan emiten multifinance yang menorehkan laba positif adalah Adira Finance, Clipan Finance, Fuji Finance, Trust Finance dan WOM Finance. Namun bila dibandingkan dengan kinerja laba bersih industri finance, BFI Finance masih lebih baik.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri multifinance mencatatkan laba Rp 4,2 triliun hingga kuartal pertama 2020. Nilai itu turun 5,37% dibandingkan kuartal pertama 2019 sebanyak Rp 4,47 triliun.
Baca Juga: Meski booking turun, laba Adira Finance masih bisa naik 12,28% di kuartal I 2020
Kinerja perusahaan pembiayaan sepanjang tahun ini semakin tertekan oleh pandemi Covid-19. Juga masih lesunya industri otomotif yang menjadi penopang utama bisnis pembiayaan di Indonesia.
Kendati demikian, PT Adira Dinamika Multi Finance TBK berhasil mencatatkan laba bersih setelah Rp 520,1 miliar pada kuartal pertama 2020. Nilai itu tumbuh 12,28% year on year (yoy) dari pencapain kuartal 1-2019 sebanyak Rp 463,2 miliar.
Kinerja pada kuartal pertama 2020 tersebut tertopang oleh peningkatan total piutang pembiayaan sebesar 4% yoy menjadi Rp 54,7 triliun. Padahal pembiayaan baru menurun 11% yoy menjadi Rp 8,4 triliun dibandingkan posisi yang sama di 2019.
Oleh sebab itu, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bunga sebesar 5,5% yoy menjadi Rp 3,1 triliun. Walaupun biaya bunga naik 6,4% yoy menjadi Rp 1,2 triliun.
Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli akan kembali meninjau ulang target bisnis perusahaan yang sudah ditetapkan. Pada awal tahun, emiten multifinance dengan sandi saham ADMF ini menargetkan pembiayaan tumbuh 4% hingga 7%.
“Target tahun ini akan ada revisi, tapi masih belum bisa dipastikan karena masih melihat perkembangan perekonomian. Saat ini kami fokus untuk restrukturisasi. Untuk pembiayaan baru masih sulit karena kemampuan membayar berkurang karena tidak berproduktif,” ujar Hafid kepada Kontan.co.id pada akhir pekan.
Baca Juga: Ini strategi Batavia Prosperindo Finance pertahankan bisnis di tengah pandemi
Hafid menambahkan Adira Finance tetap melakukan penyaluran pembiayaan baru walaupun disesuaikan dengan kriteria dan kondisi saat ini. Adira telah mengambil langkah inisiatif untuk memastikan keselamatan karyawan juga tetap melanjutkan operasi bisnis
Sedangkan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 2,66% menjadi Rp 327,85 miliar di kuartal I 2020. Padahal pada kuartal pertama 2019 senilai Rp 336,81 miliar. Penurunan tersebut karena perusahaan menaikkan jumlah cadangan.
“Penurunan ini karena perusahaan membentuk cadangan 70% piutang sebagai antisipasi penurunan ekonomi yang berpotensi meningkat kredit macet (NPF),” kata Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono.
Per 31 Maret 2020, BFI Finance mencatatkan NPF di posisi 1,1% sementara cadangan kerugian mencapai 3,1x NPF atau sekitar 3,55% dari nilai aset produktif perusahaan. Jumlah ini diharapkan akan menjadi buffer untuk mengantisipasi peningkatan NPF di tengah pandemi Covid-19.
Sementara itu, realisasi pembiayaan baru BFI Finance mencapai Rp 4,0 triliun di kuartal I 2020. Jumlah tersebut naik 20,7% dari realisasi tahun sebelumnya yakni Rp 3,4 triliun. Kenaikan ini turut meningkat pendapatan perusahaan sebesar 10,1% menjadi Rp1,4 triliun.
Baca Juga: Harapan Pebisnis Multifinance di Era Normal Baru
Berikut perolehan laba kinerja 8 emiten multifinance tersebut pada kuartal 1-2020:
1. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatatkan pertumbuhan laba 12,28% yoy dari Rp 463,2 miliar menjadi Rp 520,1 miliar.
2. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan penurunan laba 2,66% yoy dari Rp 336,81 miliar menjadi Rp 327,85 miliar.
3. PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) mencatatkan penurunan laba 12,18% yoy dari Rp 20,94 miliar menjadi Rp 18,39 miliar.
4. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) mencatatkan pertumbuhan laba 17,06% yoy dari Rp 79,64 miliar menjadi Rp 93,23 miliar.
5. PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI) mencatatkan pertumbuhan laba 75,32% yoy dari Rp 77 juta menjadi Rp 1,35 miliar.
6. PT Tifa Finance Tbk (TIFA) mencatatkan penurunan laba 17,06% yoy dari Rp 8,03 miliar menjadi Rp 6,66 miliar.
7. PT Trust Fiannce Indonesia (TRUS) mencatatkan pertumbuhan laba 2,67% yoy dari Rp 4,50 miliar menjadi Rp 4,62 miliar.
8. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) mencatatkan pertumbuhan laba 1,77% yoy dari Rp 43,43 miliar menjadi Rp 44,20 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News