Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform dompet digital DANA, bersamaan dengan acara sosialiasi Disberdaya (Disabilitas Berdaya) yang menghadirkan 30 UMKM perempuan penyandang disabilitas, luncurkan inovasi inklusif untuk meningkatkan kepercayaan pelaku usaha untuk bertransaksi pada platform digital.
Dalam rangkaian acara bertajuk “Disberdaya: Merangkul UMKM Disabilitas Untuk Siap Berdaya” sekaligus menjadi acara peluncuran perangkat pemindai statis QRIS berbasis suara, yaitu Soundbox (namanya menjadi QRIS Soundbox).
Alat tersebut tidak jauh berbeda dengan sistem pembayaran digital nasional QRIS yang biasa kita ketahui sebelumnya. Bedanya, nantinya QRIS ini dilengkapi dengan speaker atau pengeras suara yang akan menggambarkan informasi soal apakah transaksi berhasil dilakukan atau tidak disertai jumlah nominal transaksinya.
Dalam acara tersebut dihadirkan pula salah satu owner UMKM kopi lokal yakni Burno Coffee, Ilham. Sebagai salah satu penerima manfaat QRIS Soundbox selama masa uji coba ini berlangsung. Menurut Ilham kehadiran alat perangkat pemindai ini sangat membantu Burno Coffee.
Baca Juga: Kredit Macet Fintech Lending Berpotensi Naik Saat Ramadan, Ini Kata Pengamat
Sebagai gambaran, dirinya menuturkan bahwa Burno Coffee adalah kedai kopi di kawasan perkantoran yang akan mengalami penumpukan pesanan di lunch hour kantor. 2 barista di store-nya harus bekerja multitasking ketika saat itu tiba. Dengan demikian konfirmasi pembayaran secara real time didukung dengan suara keterangan dari Soundbox benar-benar memangkas waktu kerja tersebut.
Ilham juga menuturkan bahwa salah satu pekerja di Burno Coffee juga adalah seorang tuna daksa.
Inisiatif ini merupakan langkah kelanjutan DANA yang telah memfokuskan perusahaannya untuk menyasar kelompok rentan seperti UMKM penyandang disabilitas, sejak tahun 2023 lalu.
Dalam rilisnya pada Jumat (8/3), Dana menyebut hanya sekitar 20% dari total populasi penyandang disabilitas di Indonesia yang dapat berpartisipasi dalam dunia kerja. Adapun mayoritasnya berada di sektor informal yang rentan terhadap fluktuasi ekonomi.
Debora Bangun, Chief of People & Corporate Strategy DANA Indonesia menyampaikan sejak akhir tahun 2023 lalu, DANA telah mengukuhkan komitmennya dalam merangkul penyandang disabilitas.
Baca Juga: OJK Masih Memantau Permasalahan Gagal Bayar TaniFund
Tentunya, hal ini sejalan dengan dukungan DANA dalam mewujudkan target inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024 berdasarkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), yang mana dalam dokumen tersebut penyandang disabilitas merupakan salah satu segmen masyarakat yang menjadi prioritas.
"Lewat sosialisasi hari ini, kami berupaya mempertemukan teman-teman penyandang disabilitas, dengan para mentor handal yang akan memaparkan tentang kesempatan kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas dan seluk beluk pembayaran digital dalam mengoptimalkan usaha,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News