Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan jumlah nasabah wealth management atau Emerald mengalami pertumbuhan positif hingga Februari 2023.
General Manager Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan bahkan untuk segmen private tumbuh mencapai 9% year on year (yoy) di dua bulan pertama tahun ini .
“Hal ini juga diikuti oleh kenaikan dana kelolaan baik DPK maupun AUM Investasi dan Bancassurance. Target pertumbuhan nasabah dan AUM tetap agresif di tahun ini,” ujarnya kepada Kontan.co.id pada Jumat (31/3).
Guna mencapai target itu, BNI melakukan transformasi kantor cabang prioritas dan new sales model yang bertujuan untuk semakin mempertajam fungsi advisory kepada nasabah Emerald oleh dedicated relationship manager.
“Juga Program akuisisi dengan reward yang menarik juga telah kami siapkan bagi new to bank maupun existing client yang melakukan top up dana di BNI. Informasi program, pilihan produk maupun privilege Emerald dapat dengan mudah diakses melalui website BNI,” tambahnya.
Baca Juga: BNI Mencatat SR018 Laku Rp 1,5 Triliun, Penuhi 151% dari Target Awal
Selain itu, BNI juga menyarankan nasabah prioritas untuk langsung mengaktifkan BNI Mobile Banking agar dapat menikmati berbagai macam fitur andalan. Mulai dari pembelian SBN Ritel, transaksi Reksadana dan consolidated report untuk memonitor pertumbuhan dana nasabah dan fitur menarik lainnya.
Ia menyatakan perubahan kebiasaan nasabah setelah pandemi Covid-19 juga mempengaruhi tren transaksi di perbankan termasuk BNI. Henny menyebut seluruh sektor perekonomian tumbuh semakin menggeliat.
“Walaupun kondisi global belum kondusif, fundamental ekonomi Indonesia yang kuat merupakan opportunity bagi nasabah untuk masuk ke produk investasi (obligasi dan saham) sebagai instrumen yang memberikan fixed kupon dan potensi capital gain. Hal ini terlihat dari pertumbuhan transaksi investasi di BNI yang terus meningkat,” tambahnya.
Ia melihat pada saat ini nasabah cenderung lebih selektif dalam menempatkan asetnya di instrumen keuangan dan pasar modal.
Sebagai respon tekanan global beberapa waktu terakhir, nasabah Emerald umumnya tetap mengalokasikan sebagian dananya pada aset likuid dan instrumen pasar modal yang minim risiko seperti obligasi pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News