Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih mampu mengoptimalkan bisnis wealth management di tengah masih tingginya ketidakpastian global dan tekanan kinerja saham. Salah satu upaya yang ditempuh, bank kian gencar memasarkan produk surat utang berharga (SBN) ritel.
Bank Mandiri optimistis bisnis Wealth Management mampu tumbuh optimal tahun ini dengan bantuan layanan digital. Bank dengan sandi saham BMRI ini memproyeksi Asset Under Management (AUM) dapat bertumbuh dua digit sepanjang tahun 2023.
“Apalagi saat ini tren investasi sudah merambah ke generasi muda yang lebih menginginkan investasi dengan risiko yang lebih rendah dan durasi yang lebih pendek seperti reksadana dan SBN Ritel,” ujar SVP Wealth Management Bank Mandiri Sista Pravesthi pada Jumat (31/3).
Baca Juga: Bank Neo Commerce Salurkan Kredit Rp 10,24 Triliun Per Desember 2022
Adapun, sampai dengan akhir Februari 2023 AUM Bank Mandiri telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,4%. Melihat pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, serta didukung oleh ragam kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi, Bank Mandiri optimis pertumbuhan tersebut dapat berlanjut sampai akhir tahun.
Bank Mandiri terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan layanan sekaligus menghadirkan solusi transaksi finansial dan investasi yang lengkap kepada nasabah. Terbaru, Bank Mandiri melalui Super App Livin’ by Mandiri menghadirkan layanan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) Ritel Perdana.
Sista mengatakan, kehadiran layanan anyar ini diharapkan mampu memperluas target cakupan nasabah retail untuk bisnis Wealth Management perseroan.
Adapun sampai dengan akhir Februari 2023 Bank Mandiri telah mencatatkan 200.000 lebih investor ritel yang terhubung dengan platform Livin’ by Mandiri. Dari jumlah itu, lanjut Sista sebanyak 70% merupakan investor baru.
Baca Juga: Ini Rencana Pengembangan UOB Indonesia pada Aplikasi Digital Bank TMRW
“Meningkatnya kepercayaan dan minat investor terhadap Surat Berharga Negara dapat menjadi katalis positif bahwa kondisi perekonomian Indonesia berada di jalur yang tepat dan memiliki ruang untuk tumbuh. Untuk itu, Bank Mandiri akan terus berupaya aktif menjadi mitra distribusi pemerintah dalam meningkatkan minat investasi di masyarakat,” jelas Sista.
Tak mau kalah, dalam mendorong bisnis yang ditujukan bagi nasabah tajir ini, Wealth and Retail Liabilities Product Head UOB Vera Margaret menyebut bakal meluncurkan beberapa produk investasi. Ini sebagai tindak lanjut upaya bank yang telah merilis sembilan produk reksadana di kuartal I 2023.
"Pada kuartal II 2023, UOB akan meluncurkan beberapa produk reksadana. Juga tidak berhenti bersama menteri keuangan untuk mengeluarkan berbagai retail bonds, baik itu ORI, sukuk retail, saving bonds retail, dan berbagai produk retail bonds akan terus diluncurkan," ujarnya.
Baca Juga: UBS Offers Retention Packages to Credit Suisse Asia Wealth Bankers -Sources
Ia mengaku hingga saat ini bisnis wealth management di UOB masih sesuai dengan target yang ditetapkan untuk tahun ini. Guna mencapai target tersebut, UOB juga mengoptimalkan layanan digital seperti internet banking hingga aplikasi TMRW by UOB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News