kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,60   5,14   0.56%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan insentif WFH dan THR bagi karyawan, laba ASBI turun di semester I 2020


Minggu, 09 Agustus 2020 / 17:50 WIB
Tingkatkan insentif WFH dan THR bagi karyawan, laba ASBI turun di semester I 2020
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk Hastanto Sri Magi Widodo (kanan)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) mencatatkan laba bersih senilai Rp 4,03 miliar hingga Juni 2020. Nilai itu turun 30,21% year on year (yoy) dibandingkan Juni 2019 senilai Rp 5,78 miliar.

Direktur Utama Asuransi Bintang HSM Widodo bilang, penurunan laba terjadi akibat merosot laba unit usaha syariah secara signifikan. Sebab selama ini, unit syariah dibukukan sebagai pengurang di beban komisi bersih.

“Juga penambahan biaya terkait dengan Covid-19 dengan mengadakan rapid test massal untuk 456 orang karyawan, kenaikan insentif karena performa WFH pada area support lebih baik yang juga meningkatkan THR dan juga besaran Gaji ke 13,” ujar Widodo kepada Kontan.co.id pada Jumat (7/8).

Baca Juga: Pendapatan premi Asuransi Bintang naik 18,94% di semester I 2020

Padahal, Widodo menyebut klaim bersih berhasil turun dari Rp 46 miliar menjadi Rp 36 miliar di Juni 2020. Pendapatan usaha bersih naik dari Rp 57 miliar ke 64 miliar pada semester I-2020. Juga ada dampak kenaikan segala biaya dan transformasi perusahan ke full WFH menghemat Rp 7 miliar sebagai tambahan pendapatan.

“Sampai akhir tahun strateginya masih tetap. likuiditas dan cash flow yang utama. Semua masih dengan metode WFH, yang beroperasi di kantor hanya sekitar 10%an untuk fungsi pelayanan dan survei saja. Khusus 4 buah cabang jakarta kita masih operates full WFH until further notice,” tutur Widodo.

Asal tahu saja, hingga Juni 2020, ASBI mencatatkan pendapatan pemi senilai Rp 233,70 miliar. Nilai itu tumbuh 18,94% yoy dibandingkan Juni 2019 senilai Rp 196,48 miliar.

“Pendapatan premi ditopang oleh lini bisnis properti yang tumbuh besar di Maret dan April. Karena awal PSBB banyak perusahaan asuransi yang WFH (Working from home) secara tidak full jadi response dan akseptasi lambat sekali, sedangkan ASBI full operation dengan WFH jadi banyak terima bisnis baru,” jelas Widodo.

Hingga Juni 2020, pendapatan premi properti ASBI tercatat senilai Rp 117,44 miliar. Nilai itu tumbuh 34,85% yoy dibandingkan Juni 2019 senilai Rp 87,09 miliar.

Selain itu Widodo menyebut lini bisnis marine hull juga ikut menopang bisnis perusahaan dengan pendapatan premi senilai Rp 33,26 miliar. Nilai itu tumbuh 90,82% yoy dari Rp 17,43 miliar di Juni 2019. Lini bisnis ini tumbuh lantaran adanya penambahan portofolio kapal baru di group perusahaan. ASBI juga mengembangkan portfolio di area timur Indonesia.

Baca Juga: Pendapatan premi tumbuh, Asuransi Harta Aman Pratama bukukan laba di semester I 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×