Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Perbankan kian serius membidik layanan kiriman uang tunai atau remittance. PT Bank Central Asia (BCA), misalnya menggandeng Moneygram Internasional untuk memperbesar layanan remittance. Sepanjang 2010, total remittance BCA mencapai US$ 25 miliar dan ditargetkan bisa meningkat 10% tahun ini. Dari total remittance 2010 tersebut, sekitar US$ 1 miliar merupakan remittance Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Dengan kerja sama ini, BCA berharap bisnis remittance bisa meningkat. Pasalnya, dengan kerja sama ini, pencairan kiriman Moneygram dapat dilakukan di 906 cabang BCA. Artinya, BCA resmi menjadi agen Moneygram.
Edmund Tondobala, Deputi Divisi Head Internasional Banking BCA mengaku belum menghitung potensi penambahan remittance dengan kerjasama tersebut.
"Kami baru tes beberapa bulan ini, jadi belum terlihat. Mungkin dalam satu atau dua tahun mendatang baru optimal," kata Edmund, Jakarta, Rabu (4/5).
Wakil Direktur BCA Jahja Setiadmadja mengatakan kemitraan dengan Moneygram tersebut mempermudah pengirim uang di seluruh dunia untuk menyampaikan uang ke kerabat atau tanah air di Indonesia.
Untuk pengiriman sementara dibatasi hingga US$ 2.000 per transaksi atau kurang lebih Rp 19 juta. Tapi, angka ini akan ditinjau kembali oleh Bank BCA, karena ada permintaan untuk menaikkan batas hingga US$ 3.000.
Moneygram sendiri merupakan perusahaan pelayanan pengiriman uang dan pembayaran internasional telah masuk ke Indonesia sejak 15 tahun yang lalu. Perusahaan ini berhasil memperluas jaringannya sebanyak 2.000 lebih pos pengiriman uang ke luar negeri.
Senior Regional Director Moneygram Asia Pacific Nick Cunnew mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan bank lain di Indonesia, yakni Bank CIMB Niaga, Bank Mega, dan Bank Mutiara. "Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan remittance yang signifikan di kawasan Asia Pasifik," katanya.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga gencar menggenjot layanan ini. Untuk layanan pengiriman uang dari dalam ke luar negeri (outward remittance) meningkat 59,5% di tahun 2010 menjadi US$15,12 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$9,48 miliar.
Adapun nilai pengiriman dari luar ke dalam negeri (inward remittance) juga naik 30,3% di 2010 menjadi US$10,76 miliar dibandingkan tahun 2009 yang mencapai US$ 8,26 miliar.
"Jumlah transaksi remittance tahun 2010 lebih dari 550 ribu transaksi, meningkat sekitar 90% dari tahun lalu," kata Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali kepada KONTAN. Bank pelat merah ini menargetkan pendapatan non bunga atawa fee based income dari remittance tahun ini meningkat di atas 25% dari tahun 2010 yang mencapai Rp 20 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News