Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi industri asuransi jiwa menghadapi tantangan pada kuartal I-2025. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 541,00 triliun, sedikit menurun dibandingkan pada kuartal I 2024 yang sebesar Rp 542,35 triliun.
Tokio Marine Life Indonesia turut mengalami tekanan yang mendorong perusahaan melakukan penyesuaian strategi. Kornelis Pandu Wicaksono, Head of Investment Tokio Marine Life, menjelaskan bahwa pasar saham masih menjadi faktor utama yang memicu volatilitas dalam portofolio investasi.
“Tekanan jangka pendek ini memang tidak bisa dihindari, terutama dari sisi pasar saham yang sangat dipengaruhi faktor global. Namun kami melihatnya sebagai dinamika yang bersifat sementara,” ujar Kornelis kepada Kontan, Jumat (6/6).
Selain faktor eksternal seperti ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang memicu kekhawatiran terhadap aset berisiko, pelaku pasar di dalam negeri juga menunjukkan sikap hati-hati.
Baca Juga: Jumlah Tertanggung Industri Asuransi Jiwa Melonjak 19,7% di Kuartal I-2025
Menurut Kornelis, ketidakpastian terhadap sejumlah program baru pemerintah membuat investor cenderung menunda pengambilan keputusan, khususnya investor asing yang menunggu arah kebijakan lebih jelas.
Meski demikian, Kornelis menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat dan mampu menopang pertumbuhan investasi dalam jangka menengah hingga panjang.
Di tengah tekanan yang ada, Tokio Marine Life tetap menjalankan pengelolaan portofolio secara pruden dan terdiversifikasi, menjaga keseimbangan antara potensi imbal hasil dan stabilitas jangka panjang.
Menjelang paruh kedua tahun ini, perusahaan optimistis prospek investasi akan membaik. Strategi yang disiapkan antara lain adalah memperkuat pemantauan terhadap indikator makroekonomi seperti arah suku bunga dan proyeksi pertumbuhan domestik.
“Kami juga akan lebih selektif dalam mengelola portofolio, dengan fokus pada aset-aset yang memiliki fundamental kuat serta memperhatikan risiko geopolitik yang saat ini berkembang,” ujar Kornelis.
Ia berharap dengan strategi ini dapat menjaga ketahanan portofolio sekaligus menangkap peluang pertumbuhan secara berkelanjutan.
Selanjutnya: Promo Tip Top 5-15 Juni 2025 Spesia Idul Adha, Minyak Goreng & Gula Tebus Murah
Menarik Dibaca: Samsung S24 Ultra Harga Juni 2025 vs S23 Ultra, Mana yang Jadi Pilihan Anda?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News