Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amar Bank Indonesia memastikan, pemegang sahamnya yaitu Tolaram Group akan tetap jadi pengendali (PSP) perseroan meskipun bakal melepas kepemilkan 68,692% sahamnya.
“Tolaram Group berkomitmen untuk tetap jadi pemegang saham pengendali Amar Bank, aksi IPO dan private placement dilakukan untuk memenuhi ketentuan OJK tanpa merubah status Tolaram Group,” kata Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian kepada Kontan.co.id, Selasa (24/12) lalu.
Baca Juga: Pemegang saham Bank Amar akan menjual 15% saham lewat IPO
Januari mendatang perseroan berencana bakal melantai di bursa dengan melepas 1,2 miliar saham atau setara 15,01% dari modal yang disetor Tolaram. Via aksi ini, kepemilikan saham Tolaram bakal berkurang dari 98,692% menjadi 83,682% di Amar Bank.
Setelah IPO, perseroan juga bakal menggelar private placement dengan melepas 53,682% persen kepemilikan Tolaram.
Ini dilakukan guna memenuhi ketentuan POJK 56/2016 yang membatasi kepemilikan saham oleh pemegang saham bukan lembaga keuangan sebanyak 30%.
“Saat ini kami tidak memiliki informasi terkait private placement,” lanjut Vishal saat diitanya soal siapa investor yang bakal membeli saham perseroan yang dilepas Tolaram via private placement.
Baca Juga: PT Bank Amar Indonesia resmi menyandang predikit bank kelompok BUKU II
Sebagai catatan Sejak 2013 hingga 2016 Tolaram tercatat telah melakukan penambahan modal ke Amar Bank hingga Rp 500 miliar. melalui modal tambahan ini pula, Amar Bank awal 2019 lalu berhasil naik kelas dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) 1 menjadi BUKU 2.
Vishal menjelaskan menjadi BUKU 2 membuat ruang gerak Amar Bank makin leluasa. Apalagi produk utama perseroan yaitu Tunaiku merupakan platform kredit yang ditawarkan secara digital.
Adapun setelah dua aksi korporasi tersebut terlaksana, Tunaiku ditargetkan menyalurkan 60% kreditnya ke segmen produktif, di mana 20% di antaranya bakal tersalur ke segmen UMKM.
Baca Juga: Amar Bank sudah salurkan pinjaman Rp 1 triliun lewat fintech Tunaiku
Sedangkan untuk strategi penghimpunan dana, lantaran telah bercokol di BUKU 2, Amar Bank juga bakal mengeluarkan alat pembayaran melalui kartu (APMK) via kartu ATM, dan debit untuk meningkatkan simpanan tabungan dan giro.
“Ke depannya setelah IPO, Amar Bank akan meluncurkan produk-produk digital untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan finansial masyarakat,” ujar Vishal.
Per November 2019, Amar Bank tercatat telah berhasil menyalurkan kredit Rp 1,94 triliun, tumbuh 40,08% (yoy) dibandingkan November 2018 senilai Rp 1,38 triliun. Adapun penghimpunan dananya senilai Rp 1,76 triliun dengan pertumbuhan 78,48% (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News