kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi BI Fast BNI dan Mandiri Semakin Melesat


Kamis, 18 Mei 2023 / 20:21 WIB
Transaksi BI Fast BNI dan Mandiri Semakin Melesat
ILUSTRASI. Transaksi menggunakan BI-Fast semakin diminati masyarakat Indonesia


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi menggunakan BI-Fast semakin diminati masyarakat Indonesia. Tercermin dari jumlah transaksinya yang kian melesat hingga kuartal pertama tahun 2023. 

Bank Indonesia (BI) mencatat total volume transaksi BI-Fast sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sudah mencapai 408 juta kali dengan nilai transaksi Rp 1,13 triliun. 

Jumlah peserta BI-Fast saat ini telah mencapai 122 bank yang masuk bertahap dalam enam gelombang. Itu terdiri dari 199 bank dan 4 non bank. Jumlah peserta ini sudah mewakili 90% dari total pangsa pasar pembayaran ritel di Tanah Air.

Baca Juga: Industri Perbankan Catat Transaksi BI Fast Terus Tumbuh

Sejumlah perbankan juga berhasil mencatatkan peningkatan yang cukup pesat pada transaksi BI-Fast. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) misalnya mencatat, pada April 2023, volume transaksi BI-FAST meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan pada tahun 2022.

Direktur Network and Services BNI Ronny Venir menyampaikan, pertumbuhan ini juga diikuti oleh jumlah transaksi BI-FAST yang meningkat lebih dari 15 kali lipat dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2022. Transaksi BI-FAST di BNI didominasi oleh nasabah mass market perorangan yang dilakukan melalui channel signature BNI Mobile Banking.

"Pertumbuhan yang signifikan ini terjadi karena kemudahan yang ditawarkan oleh BI-FAST. Selain karena biaya transaksi yang lebih terjangkau, BNI juga melakukan beberapa penyesuaian untuk memudahkan nasabah dalam penggunaan produk BI-FAST di BNI Mobile Banking, sehingga nasabah dapat melakukan transaksi yang lebih mudah dan lebih efisien," ujar Ronny kepada kontan.co.id, Selasa (9/5).

Produk digital BI Fast terpasang di berbagai channel digital BNI, seperti BNI Mobile Banking. Hal ini untuk mendukung perkembangan ekosistem keuangan digital di Indonesia serta meningkatkan inklusi keuangan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Ronny mengatakan, saat ini situasi perekonomian cenderung membaik pasca pandemi, program pemerintah melalui beberapa inisiatif seperti implementasi BI-FAST, SNAP dan QRIS terus mengalami pertumbuhan. Untuk itu BNI fokus pada target bisnis digital untuk meningkatkan portofolio produk melalui peningkatan kapabilitas channel, agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah dan meminimalisir adanya gangguan saat bertransaksi.

Menurutnya, pengembangan terus dilakukan, percepatan implementasi BNI Digital Channel Transformation juga sejalan dengan behaviour masyarakat yang mulai mengalihkan transaksi ke digital. Sehingga diharapkan hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan transaksi dari Channel Digital BNI seperti BNI Mobile Banking, BNI Direct serta Channel-Channel Digital lainnya termasuk Channel BNI Agen46.

"Kami menargetkan BNI dapat menjadi top of mind transaksi di pasar industri jasa keuangan Indonesia dari jumlah maupun nilai transaksi pada akhir tahun 2023. Selain itu, program-program menarik yang mengusung tema kolaborasi pastinya dapat dilakukan sebagai salah satu strategi dalam peningkatan transaksi serta membuka peluang untuk memperluas pasar," imbuhnya.

Tak mau kalah, PT Bank Mandiri (BMRI) mencatat, transaksi BI Fast pada Livin by Mandiri hingga April 2023, didominasi oleh nasabah perorangan dan transaksinya tumbuh lebih dari 120% YoY serta nilai transaksi tumbuh diatas 100% YoY.

"Ini menunjukkan bahwa transaksi transfer BI Fast di tahun 2023 semakin meningkat. Dan di tahun ini, kami menargetkan transaksi BI Fast akan tumbuh lebih agresif dibandingkan dengan tahun 2022," ujar  SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi.

Untuk diketahui, nasabah Bank Mandiri bisa menikmati layanan transfer BI-Fast lewat channel super apps Livin' Bank Mandiri serta channels Kopra & Kopra Cash Lite.

Untuk mendorong transaksi BI Fast pada Livin by Mandiri, Bank Mandiri menerapkan berbagai strategi seperti peningkatan user Livin by Mandiri, peningkatan transaksi Livin by Mandiri  dengan memberikan promo lebih menarik lagi di 2023 bekerja sama dengan berbagai merchant, seperti program cashback menggunakan QRIS Livin by Mandiri yakni program Sukha Kuliner, Sukha Ngopi, dan Sukha Nonton (program cashback menarik di berbagai merchant makanan, kopi, dan bioskop).

Baca Juga: Peminat Terus Meningkat, Waspadai Gangguan Transaksi di BI Fast

Selain itu, program bonus kuota setiap pembelian paket data seluler ataupun pulsa di Livin by Mandiri, program cashback di Livin SUKHA yang bekerja sama dengan Garuda Indonesia, Traveloka, KAI, Codashop, Sarinah, Kimia Farma, Volta. Bahkan di awal tahun 2023 ini melalui fitur Livin SUKHA, Bank Mandiri telah bekerja sama dalam penjualan tiket konser.

Di tahun 2022 saja, Livin by Mandiri telah melakukan berbagai penambahan fitur yang sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi yakni fitur investasi, fitur Livin Sukha yang baru launching di bulan Juli 2022 dimana Bank Mandiri menghadirkan layanan lifestyle dari mitra terbaik dan disertai promo yang menarik.

Seperti, fitur Livin Around The World yang memungkinkan nasabah bisa transaksi di Livin by Mandiri di luar negeri, fitur smart top up gopay, serta yang terbaru yakni transaksi QRIS dengan sumber dana Mandiri Kartu Kredit, fitur transfer valas dan pembelian Surat Berharga Negara Perdana hanya di Livin by Mandiri.

"Bank Mandiri akan terus berupaya mengembangkan fitur Livin by Mandiri untuk menciptakan digital ecosystem baru demi meningkatkan engagement nasabah ke Livin by Mandiri sehingga transaksi ke depan akan terus meningkat," tandas Thomas.

Adapun biaya transaksi BI-Fast yang dikenakan ke nasabah saat ini adalah Rp 2.500 per transaksi. Dari jumlah itu, hanya Rp 19 dipungut BI. Sementara Rp 2.481 masuk menjadi pendapatan peserta yang bertindakn sebagai issuer atau pengirim. Dengan begitu, peserta BI-Fast telah membukukan pendapatan sebesar Rp 1,01 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×