Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 778,7 triliun pada semester I-2025. Di mana, kredit korporasi tetap mendominasi portofolio BNI.
Dengan nilai tersebut, kredit bank berlogo 46 ini mengalami pertumbuhan sekitar 7,1% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini sedikit lebih lambat dari industri yang sekitar 7,6% YoY.
Secara rinci, kredit korporasi emiten dengan kode saham BBNI ini mendominasi hingga Rp 435,8 triliun dengan pertumbuhan 10,4% YoY. Kredit korporasi ini terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah.
Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit BNI Tumbuh 5% pada Kuartal I-2025
Kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1% YoY menjadi Rp 314,6 triliun, sementara kredit ke BUMN tumbuh 8,7% YoY menjadi Rp 121,2 triliun.
Di sisi lain, segmen konsumer mencatat pertumbuhan 10,7% YoY menjadi Rp 147 triliun, didorong oleh personal loan yang naik 11,7% YoY menjadi Rp 60,1 triliun dan KPR yang meningkat 9,9% YoY menjadi Rp 68,4 triliun.
Kredit segmen kecil yaitu UMKM non-KUR juga menunjukkan pertumbuhan tahun ini, dimana tumbuh 9,2% YoY menjadi Rp 44,4 triliun.
Selain itu, kredit segmen komersial juga telah mulai menunjukkan momentum pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,5% YoY.
Wakil Direktur Utama BNI, Alexandra Askandar, menyampaikan BNI masih mampu memperkuat posisi fundamental di tengah stabilitas ekonomi makro dan transisi pemerintahan yang berjalan baik.
Baca Juga: Adu Kinerja Penyaluran Kredit Bank Besar Kuartal I-2025, Cek yang Paling Ekspansif
Ia melihat penguatan dana murah (CASA) dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua.
“Fokus kami tetap pada sektor produktif seperti pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM," ujar Alexandra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/7).
Ia bilang, BNI juga menyalurkan kredit dengan risiko kredit yang rendah. Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik.
Ini ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) membaik ke 1,9%, dan Loan at Risk (LAR) juga membaik menjadi 11,0%, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di level 1%.
Baca Juga: Kredit Perbankan Tumbuh 10,27% Pada Januari 2025
“Ini mencerminkan ketangguhan model bisnis BNI dalam menjaga profitabilitas yang sehat di tengah upaya memperkuat kualitas portofolio dan membangun fondasi pertumbuhan jangka panjang,” pungkasnya.
Selanjutnya: Link Live Streaming Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23 2025
Menarik Dibaca: Secret Garden Buka Gerai Experience Store di Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News