/2024/07/16/851560878.jpg "Transaksi Digital Perbankan Melejit, Mobile Banking Jadi Pendorong Utama")
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas transaksi digital perbankan terus mencatat pertumbuhan pesat hingga September 2025, terutama pada layanan mobile banking atau superapp yang digunakan nasabah ritel.
Bank-bank besar di Tanah Air kompak menorehkan lonjakan signifikan, sejalan dengan pergeseran perilaku masyarakat ke kanal digital.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, volume transaksi mobile banking sepanjang delapan bulan pertama 2025 mencapai 15,91 miliar, naik 28,62% dibanding periode sama tahun lalu. Nilai transaksinya turut meningkat 19,45% menjadi Rp 17.613 triliun.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi salah satu bank yang mencatat lonjakan transaksi melalui superapp ritel Livin. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, jumlah pengguna Livin mencapai 35,1 juta, dengan volume transaksi 4,54 miliar atau tumbuh 27,9% secara tahunan. Nilai transaksinya mencapai Rp 4.257 triliun, naik 10,4%.
Baca Juga: Bank-bank Besar Masih Jadi Jawara Transaksi Digital Banking pada Kuartal III-2025
“Kini lebih dari 91% pembukaan rekening baru di Bank Mandiri telah dilakukan secara digital lewat Livin,” ujar Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini.
Novita menegaskan, digitalisasi kini menjadi inti strategi pertumbuhan Bank Mandiri. Melalui Livin, bank berhasil meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI), memperkuat dana pihak ketiga (DPK), dan menjaga efisiensi biaya dana.
Selama Januari–September 2025, Livin berkontribusi Rp 2,18 triliun terhadap pendapatan Mandiri, naik 17,6% secara tahunan.
Sementara itu, superapp Kopra yang ditujukan untuk nasabah bisnis Bank Mandiri juga mencatat pertumbuhan positif. Volume transaksi naik 14% menjadi 1,1 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 19,9 kuadriliun, tumbuh 20% secara tahunan.
Baca Juga: Era Digital Makin Kuat, Transaksi Menggunakan Mesin ATM Mulai Ditinggalkan?
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pun mencatat kinerja serupa melalui aplikasi BRImo yang kini memiliki 44,4 juta pengguna. Nilai transaksi di aplikasi tersebut mencapai Rp 5.067,1 triliun pada Januari–September 2025, meningkat 25,6% dibanding tahun lalu.
Aplikasi bisnis BRI, Qlola, mencatat nilai transaksi Rp 9.317 triliun, melonjak 35,4%.
Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu, mengatakan bahwa saat ini 99,4% transaksi di BRI telah dilakukan melalui kanal digital. Ia menilai capaian ini sebagai bukti keberhasilan bank dalam mendorong migrasi nasabah dari transaksi berbasis outlet ke platform digital.
Pertumbuhan signifikan juga dialami PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Melalui BNI Mobile dan superapp Wondr, bank tersebut mencatat 10,5 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai 1,72 miliar, naik 58% secara tahunan. Nilai transaksinya melonjak 64% menjadi Rp 1.886 triliun.
Baca Juga: Meski Era Digital, Transaksi ATM BCA Masih Gemuk: Rp 10 Miliar per Mesin Setiap Bulan
Direktur Treasury & International Banking BNI, Abu Santosa Sudradjat, menyebut strategi digital yang agresif telah mendukung pertumbuhan dana murah (CASA) dan pendapatan berbasis komisi yang berkelanjutan.
“Capaian ini menjadi awal dari fase pemulihan biaya dana yang lebih sehat dan berkesinambungan,” ujar Abu.
Selanjutnya: Dorong Produksi Listrik, PGEO Incar Pendapatan US$ 450 Juta Tahun Depan
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 4-6 November 2025, Kiwi Gold Punnet Beli 2 Lebih Hemat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
