Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Senada, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami penurunan transaksi lewat kantor sebesar 21% YoY. Sedangkan transaksi digital meningkat pesat, terutama lewat BNI Mobile Banking yang tumbuh 50% YoY. Transaksi ATM naik 3,3% YoY.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan, penurunan tranksaksi dari jaringan kantor ini disebabkan karena shifting transaksi ke digital. "Shifting transaksi didukung dengan kebijakan penutupan sementara sebagian jaringan kantor dan pembatasan aktivitas masyarakat selama masa pandemi," jelasnya.
BNI saat ini sedang melakukan perubahan pada format jaringan kantor untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan kebutuhan terkini. Ronny bilang, penantaan jaringan kantor akan terus dilanjutkan tahun depan dengan memperhatikan potensi bisnis dan perubahan perilaku nasabah. Adapun di tahun ini, perseroan menargetkan menutup 96 kantor.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebagai bank yang memiliki jaringan kantor hingga pelosok saat ini terus melakukan tranformasi digital untuk mendorong nasabah bertransaksi non tunai.
Aris Hartanto Division Head, Distribution Network BRI mengatakan, transaksi non tunai lewat mobile e-channel di BRI masih dibawah 20%. Namun, sejalan dengan tranformasi yang dilakukan, transaksi secara digital diperkirakan akan semakin meningkat. "Pada tahun 2025, transaksi di kantor cabang diproyeksikan akan turun jadi sekitar 30%-40%," imbuhnya.
BRI akan mengarahkan kantor cabangnya ke depannya untuk fokus pada aktivitas sales dan complex services yang tidak bisa diselesaikan melalui mobile channel.
Selanjutnya: Transaksi Bank Mandiri lewat kantor cabang semakin berkurang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News