Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Bank juga seakan tidak kehabisan akal menemukan ceruk bisnis baru. Misalnya dengan mengalihkan metode transaksi dari penggunaan mesin EDC ke e-commerce, dan percepatan implementasi merchant-merchant online dalam rangka menggenjot transaksi e-commerce.
Sementara itu, General Manager Divisi E-Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Sri Indira bilang walau benar transaksi EDC cenderung menurun di beberapa sektor, jumlah transaksi bisnis merchant BNI faktanya masih meningkat sebesar 10% secara yoy.
Baca Juga: Jabatan Deputi Gubernur BI Erwin Riyanto berakhir Juni, ini 3 kandidat penggantinya
Hal ini merupakan hasil dari upaya BNI untuk mengalihkan merchant offline ke online, serta menggalakkan penyediaan EDC mobile dan fokus masuk ke transaksi perbelanjaan, departement store dan sejenisnya. "Hasilnya, dari mobile banking terjadi kenaikan 44% yoy dan nominal transaksi 81% yoy," ungkap Sri.
Menurutnya, tren penurunan transaksi di EDC ini telah sebelumnya dikaji oleh perbankan. Benar saja, mayoritas bank besar memang dalam beberapa periode terakhir cenderung lebih aktif meningkatkan transaksi mobile banking.
Sementara itu, menurut Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Lani Darmawan rata-rata transaksi EDC memang menurun sekitar 50% sejak pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dibandingkan pada kondisi normal. "Transaksi mobile banking meningkat, tapi dengan PSBB dan pembatasan wilayah transaksi EDC juga menurun drastis," tegasnya.
Baca Juga: Likuiditas ketat, Moody's pangkas outlook Tunas Baru Lampung (TBLA) jadi negatif
Misalnya saja, aplikasi mobile banking CIMB Niaga tercatat naik 35%. Pun, metode pemasaran transaksi saat ini memang lebih banyak terdapat pada aplikasi digital, dan transaksi online ketimbang fisik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News