kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Transaksi PUAB bakal terkerek kebutuhan Lebaran


Minggu, 19 Mei 2019 / 16:05 WIB
Transaksi PUAB bakal terkerek kebutuhan Lebaran


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan masih aktif mengelola likuiditas di pasar uang antar bank (PUAB) rupiah. Data statistik sistem keuangan Indonesia (SSKI) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) mencatat per Maret 2019 rata-rata harian (RRH) volume transaksi seluruh tenor PUAB mencapai Rp 19,36 triliun.

Kendati lebih rendah dibanding Maret 2018 yang sempat mencapai Rp 20,33 triliun. Jumlah tersebut dipandang sejumlah bankir bakal meningkat di bulan Mei-Juni 2019 lantaran meningkatnya kebutuhan likuiditas pada periode Lebaran.

Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja misalnya yang mengatakan saat ini RRH PUAB BCA berada di kisaran Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun hingga akhir Maret 2019.

Posisi tersebut menurutnya tak berbeda jauh dengan periode setahun sebelumnya. Adapun, kisaran market share PUAB BCA masih di 12%.

"Sejauh ini likuiditas perbankan masih cukup terjaga. Ke depan kebutuhan likuiditas akan meningkat seiring kebutuhan uang tunai lebaran," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/5).

Pun, bank bersandi emiten BBCA ini mengaku tak khawatir akan kekurangan likuiditas, sebabnya kebijakan two-sides monetary operation yang dilakukan BI sudah efektif untuk menjaga kondisi likuiditas perbankan.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengamini kalau ada peningkatan transaksi PUAB di BTN. Menurut Direktur BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan rata-rata harian PUAB BTN masih di kisaran Rp 1-2 triliun saat ini. Namun, dalam beberapa hari terakhir, nilainya tercatat mencapai Rp 3 triliun.

"Likuiditas sedang mengalami sedikit pengetatan sebagai dampak banyaknya perusahaan yang menarik dananya untuk keperluan perusahaan dalam membayar kewajiban THR dan persiapan gaji ke-13 bagi PNS," terangnya.

Menurut Mahelan, hal tersebut memang akan terus terjadi secara musiman. Berdasarkan pengalamannya, dalam kurun waktu satu minggu transaksi PUAB akan kembali normal.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menyebut transaksi PUAB di perseroan cukup aktif dan cenderung meningkat. Kepala Divisi Tresuri menyebut rata-rata volume PUAB BNI saat ini mencapai Rp 2,5 triliun per hari.

"Transaksi PUAB bukan satu-satunya indikator kondisi ketatnya likuiditas, karena terdapat instrumen lain seperti term repo yang merupakan bagian dari operasi moneter BI dalam menyediakan likuiditas di pasar," terangnya.

Ke depan, bank berlogo 46 ini memandang PUAB akan tetap menjadi instrumen utama bagi perbankan dalam optimalisasi pengelolaan likuiditas jangka pendek.

Sebagai informasi saja, bila dirinci berdasarkan tenornya. RRH volume transaksi terbesar ada di PUAB overnight dengan nilai mencapai Rp 12,4 triliun dan tenor satu minggu sebesar Rp 3,93 triliun. Sedangkan tenor satu bulan tak terlalu diminati, tercermin dari volume transaksi yang hanya sebesar Rp 89 miliar per Maret 2019.

Jumlah pelaku PUAB hingga Maret 2019 tercatat sebanyak 89 perusahaan. Sementara rata-rata suku bunga PUAB Rupiah untuk overnight relatif stabil di kisaran 5,88%. Sedangkan untuk satu minggu 6,2% dan satu bulan 6,99%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×