Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi digital perbankan terus mengalami peningkatan signifikan sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan. Hal ini menyebabkan transaksi menggunakan kartu ATM atau kartu debit mengalami penurunan atau pertumbuhannya melambat.
Ditambah lagi dengan kehadiran pembayaran berbasis QRIS membuat nasabah banyak beralih dari penggunaan kartu debit saat bertransaksi melakukan pembayaran di merchant offline.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM debit per November 2023 mencapai Rp 628,02 triliun, turun sebesar 1,13% secara tahunan atau year-on-year (YoY). Secara bulanan, nilai transaksi menggunakan kartu ATM debit juga terlihat alami penurunan sebesar 0,44%.
Sementara volume transaksi menggunakan kartu ATM debit pada November 2023 tercatat masih alami peningkatan 1,58% secara YoY mencapai 631,65 juta transaksi.
Baca Juga: BRI Private Hadirkan BRI Private Untuk Permudah Nasabah Lapor Pajak
Kendati begitu, masih ada bank yang menorehkan pertumbuhan transaksi penggunaan kartu debit. Seperti, PT Bank Tabungan Negara (BTN). Selama tahun 2023, jumlah transaksi Kartu Debit BTN tumbuh 17% jika dibandingkan tahun 2022 yakni sebanyak 4,5 juta transaksi.
Kepala Divisi Wealth Management Bank BTN, Frengky Rosadrian mengatakan, berdasarkan posisi Desember 2023, realisasi volume dan nilai transaksi mengalami peningkatan sebesar 20% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Untuk tahun ini kami optimis transaksi menggunakan kartu debit bisa tumbuh 18%-20% yang ditopang dengan hadirnya fitur contactless Kartu Debit BTN di awal tahun 2024," ujar Frengky kepada kontan.co.id, Senin (12/2).
Menurutnya, dengan adanya QRIS bukan berarti penggunaan kartu debit akan ditinggalkan karena kartu debit lebih banyak digunakan untuk transaksi dengan nonimal lebih tinggi, di e-commerce dan di luar negeri, sedangkan QRIS lebih banyak digunakan untuk transaksi nominal kecil di bawah Rp 100 ribu sehingga lebih tepat sebagai pengganti uang tunai.
Dalam meningkatkan transaksi kartu debit di Tahun ini, Bank BTN berupaya untuk terus memperbanyak kerjasama dengan merchant partner untuk memberikan benefit lebih luas kepada nasabah. Selain itu Bank BTN juga meningkatkan keamanan transaksi menggunakan tools real time decision untuk antisipasi penyalahgunaan data kartu debit di e-commerce.
SVP Retail Deposit and Product Solution Bank Mandiri Evi Dempowati juga mengatakan, per Desember 2023, jumlah dan volume transaksi kartu debit Bank Mandiri tumbuh 4,0% dan 0,4% secara YoY, dengan rata-rata pertumbuhan 1% per bulannya.
Baca Juga: BRI: Holding Ultra Mikro Salurkan Kredit Capai Rp 611,2 Triliun Per Desember 2023
"Ditargetkan pada 2024 volume transaksi kartu debit Bank Mandiri dapat tumbuh 10,9% YoY, melalui berbagai inovasi fitur pembayaran yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas transaksional bagi nasabah pengguna kartu debit," jelasnya.
Evi menerangkan, beberapa inovasi yang telah diluncurkan adalah Mandiri Debit Contactless dan Tap To Pay yang bisa digunakan bertransaksi contactless baik untuk transaksi di dalam negeri maupun di luar negeri.
Bank Mandiri juga telah memiliki produk Mandiri Debit Virtual untuk memenuhi keamanan bertransaksi online bagi nasabah. Dengan adanya berbagai inovasi dan penambahan jenis produk atau fitur pada Mandiri Debit ini pihaknya berharap dapat terus menggenjot pertumbuhan kartu debit di tengah maraknya opsi pembayaran dengan instrumen lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News