CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Transaksi uang elektronik Brizzi terus tumbuh dalam maraknya transaksi cardless


Jumat, 13 Desember 2019 / 14:18 WIB
Transaksi uang elektronik Brizzi terus tumbuh dalam maraknya transaksi cardless
ILUSTRASI. Petugas kasir melayani penggunaan kartu uang elektronik BRIZZI di sebuah toko ritel di Jakarta, Rabu (22/5).


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat kenaikan transaksi uang elektronik, Brizzi hingga November 2019. BRI mencatat pertumbuhan transaksi mencapai 834 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34% YoY dari tahun 2018. BRI bersama Brizzi menargetkan hingga 950 juta transaksi hingga akhir tahun.

Kartu Brizzi yang beredar pun mengalami pertumbuhan dari 12 juta pada tahun 2018 menjadi 16 juta hingga November 2019 atau tumbuh sebesar 29& YoY.

Baca Juga: Tertinggi 5,75%, ini bunga deposito teranyar BCA, Bank Mandiri, BNI dan BRI

Direktur Konsumer BRI, Handayani mengakui transaksi cardless tumbuh lebih tinggi dibandingkan kartu elektronik berbasis chip.

“Tahun depan BRI menargetkan pertumbuhan transaksi kartu Brizzi lebih konservatif. Tumbuhnya uang elektronik berbasis server akan berdampak pada transaksi uang elektronik berbasis kartu. Namun, diharapkan Brizzi tetap tumbuh dengan baik.” Tutur Handayani pada Kontan, Kamis (12/12).

Untuk terus menggenjot kenaikan transaksi pada tahun depan, BRI akan melakukan perluasan kemungkinan penggunaan kartu Brizzi di beberapa tempat strategis.

Baca Juga: Bank syariah BUMN sambut baik POJK sinergi perbankan yang baru

“Pada tahun 2020 Brizzi akan melakukan perluasan akseptasi di perparkiran dan tempat pariwisata di Indonesia. Meski begitu, Handayani mengakui sektor transportasi masih mungkin menjadi kontributor terbesar.” Tandas Handayani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×