kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

Transaksi valas menopang pendapatan komisi bank tahun lalu


Selasa, 29 Januari 2019 / 15:24 WIB
Transaksi valas menopang pendapatan komisi bank tahun lalu


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan berbasis komisi alias fee based income sejumlah bank sepanjang tahun lalu tumbuh tinggi. Kenaikan ini salah satunya ditopang dari transaksi valuta asing (valas) perbankan berkat masifnya transaksi ekspor dan impor oleh debitur.

Direktur Tresuri dan Perbankan Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Rico Rizal Budidarmo mengatakan, sepanjang tahun lalu transaksi valas menyumbang setidaknya 5% dari total FBI perseroan. "Porsi terbesar dari FBI tersebut dihasilkan dari transaksi dengan nasabah eksportir dan importir," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/1).

Catatan saja, tahun lalu BNI mencatatkan total fee based sebesar Rp 9,61 triliun atau naik 3,3% dari tahun 2017 senilai Rp 9,3 triliun. Dari jumlah tersebut, transaksi trade finance setidaknya menyumbang fee hingga Rp 1,2 triliun per akhir tahun lalu, meningkat dari Rp 1,01 triliun di 2017 atau tumbuh 18,5%.

Bila dirinci, kenaikan terbesar ditopang dari transaksi ekspor yang menembus Rp 26,1 triliun atau naik 11,6%. Serta transaksi impor yang tumbuh 11,9% menjadi Rp 19,2 triliun.

Secara terpisah, General Manager Divisi Tresuri BNI Legendariah menyebutkan fee based income valas BNI juga didorong dari trading valas BNI dengan nasabah. Di tahun lalu, trading valas BNI tumbuh sekitar 25% menjadi Rp 420 miliar. Pertumbuhan ini ditopang volume transaksi nasabah yang meningkat sekitar 30% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Fluktuasi nilai tukar yang terjadi di 2018 cukup mendukung pertumbuhan volume transaksi valas. Sehingga ikut mendorong kenaikan pendapatan dari transaksi trading valas," ujarnya. Tahun ini, bank berlogo 46 bakal memacu transaksi valas tumbuh di kisaran 20%.

PT Bank Mandiri Tbk juga membukukan pendapatan berbasis komisi sebesar Rp 28,44 triliun sepanjang 2018. Jumlah ini tumbuh 20,1% dibandingkan 2017 yang senilai Rp 23,68 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pendapatan komisi tersebut utamanya ditopang transaksi valas. "Transaksi valas di 2018 cukup besar, penjualannya ke nasabah eksportir mencapai Rp 4 triliun," ujarnya dalam paparan kinerja 2018, Senin (28/1) lalu.

Memang bila dirinci, pendapatan yang didapat Bank Mandiri dari transaksi valas tahun lalu cukup tinggi yaitu senilai Rp 3,34 triliun. Jumlah ini naik 13,6% dibanding realisasi tahun 2017 sebesar Rp 2,93 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×