kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditopang transaksi valas, fee based income Mandiri tumbuh 20,10% sepanjang 2018


Senin, 28 Januari 2019 / 22:45 WIB
Ditopang transaksi valas, fee based income Mandiri tumbuh 20,10% sepanjang 2018


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) membukukan pendapatan berbasis komisi atawa fee based income sebesar Rp 28,44 triliun sepanjang 2018. Tumbuh 20,10% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 23,68 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wiroatmodjo mengatakan, melajunya komisi yang didapat Bank Mandiri terutama ditopang oleh transaksi valas sepanjang 2018.

"Transaksi valas di 2018 cukup besar, penjualannya ke nasabah eksportir mencapai Rp 4 triliun," kata pria yang akrab disapa Tiko saat paparan kinerja 2018, Senin (28/1) di Jakarta.

Sementara pendapatan yang didapat Mandiri dari transaksi valas pada 2018 senilai Rp 3,34 triliun. Tumbuh 13,6% (yoy) dibandingkan 2017 dengan pendapatan senilai Rp 2,93 triliun.

Sementara penyumbang terbesar fee based income Mandiri berasal dari provisi dan komisi dengan nilai Rp 13,18 triliun pada 2018. Tumbuh 5,63% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 12,48 triliun.

Sedangkan pertumbuhan paling besar disumbang oleh pendapatan lain-lain dengan nilai mencapai Rp 11 triliun pada 2018. Tumbuh 59,20% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 6,91 triliun.

"Pendapatan lain-lain ini berasal dari entitas anak, Bank Syariah Mandiri (BSM), Mandiri tunas Finance, dan BSM bahwkan sudah mencadangkan NPL 100%, ini juga kontribusi ke fee based income. Dan kami berharap, ke depan BSM bisa menjadi flagship bank syariah," papar Tiko.

Sementara satu komponen fee based income lain, keuntungan surat berharga yang justru anjlok mencapai 32,37%. Dimana pada 2018 keuntungan surat berharga yang diraih Bank Mandiri hanya mencapai Rp 915 miliar, dan pada 2017 senilai Rp 1,35 triliun.

Sementara secara keseluruhan pada 2018, Bank Mandiri mencatat laba bersih Rp 25,01 triliun. Tumbuh 21,2% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 20,64 triliun.

Selain dari fee based income, laba Mandiri juga disumbangkan dari meningkatnya pendapatan bunga bersih  (NII) senilai Rp 54,62 triliun pada 2018. Tumbuh 5,07% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 51,98 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×