kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transformasi digital kunci ekonomi syariah bangkit dari dampak pandemi


Senin, 22 November 2021 / 13:19 WIB
Transformasi digital kunci ekonomi syariah bangkit dari dampak pandemi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku ekonomi syariah harus bertransformasi dalam menghadapi dampak dari pandemi Covid-19 agar bisa kembali bangkit. Perkembangan teknologi dan informasi telah membuat pergeseran perilaku masyarakat baik dari sisi penawaran dan permintaan. 

Oleh karena itu, pelaku ekonomi harus beradaptasi melakukan transaksi secara digital.

Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bermitra dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, serta Dewan Syariah Nasional menggelar webinar bertajuk Ekonomi Syariah dan Literasi Digital di Era Pandemi untuk mendorong kebangkitan ekonomi.

“Ini diharapkan ada solusi untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan UMKM di masa depan, khususnya di Jatim  dan masyarakat luas secara umum,” ungkap Sekretaris BPH DSN MUI Asep Supyadillah dalam keterangan resminya, Senin (22/11). 

Sementara Ari Permana Direktur Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UMKM mengatakan, pihaknya memiliki program LPDB Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) yang bertujuan membantu memperkuat permodalan koperasi dan UMKM dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.

Baca Juga: BSI siap optimalkan potensi ekonomi syariah di Indonesia

Dia bilang, pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp1 trilun untuk pemulihan ekonomi lewat LPDP-KUMKM agar koperasi dan umkm dapat terus melakukan aktivitas ekonominya di tengah dampak akibat pandemi.

Adapun Bank DKI juga turut mendukung ekonomi syariah di tengah pandemi Covid-19. Pemimpin Departemen Bisnis Mikro dan Gadai Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI Jaeni Miftah mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah-langkah antisipatif terkait dampak Covid-19 terhadap portofolio kredit yang dimiliki, membuat pemutakhiran peraturan perusahaan, serta menyusun petunjuk pelaksanaan penerapan stimulus.

“Stimulus yang kami berikan kepada usaha mikro yang terdampak Covid-19 antara lain penurunan margin bagi hasil/ ujroh, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan fasilitas pembiayaan,” ujar Jaeni. 

Abdurrahman Syahrawi, Founder dan Chairman Tijari Institute mengatakan, ekonomi syariah harus bertranformasi untuk bisa berkembang. Untuk mendukung transformasi itu maka tetu harus saja dilakukan transformasi digital. 

“Adapun kunci untuk transformasi pelayanan produk adalah dengan menerapkan excellence service, yaitu memperlakukan product as services yang berorientasi kepada pelanggan,” kata Abdurrahman. 

Selanjutnya: Perbankan syariah optimistis pembiayaan lebih kencang di tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×