Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Selain BCA, ada juga PT Bank Maybank Indonesia Tbk yang memiliki tren kenaikan pencadangan di 2024. Bahkan, itu membuat bank asal Malaysia ini rela mengalami penurunan laba di tahun ini.
Per November 2024, beban pencadangan Maybank Indonesia tercatat sebesar Rp 880,57 miliar. Angka tersebut mengalami peningkatan 38,68% YoY dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 634,95 miliar.
Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat laba Maybank Indonesia terlihat turun di periode yang sama. Adapun, penurunan laba Maybank Indonesia sekitar 46,32% YoY menjadi Rp 609,76 miliar.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan menyadari bahwa pembentukan pencadangan yang lebih tinggi dilakukan bank di awal kuartal tahun 2024. Ia bilang hal tersebut merupakan langkah proaktif untuk mengantisipasi risiko kredit dari nasabah korporasi yang mereka miliki.
Baca Juga: Laba BCA Naik 12,8% Menjadi Rp 41,1 Triliun Per September 2024
”Kami melihat perkembangan dari geopolitik walaupun juga dari global economy yang masih penuh dengan tantangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Steffano melihat langkah tersebut telah membuat rasio kredit macet yang dimiliki Maybank Indonesia terus membaik. Artinya, pembentukan pencadangan yang besar ini merupakan tindakan yang baik untuk mengantisipasi risiko kredit Maybank Indonesia.
Pada tahun 2025, ia berharap tren perbaikan kualitas portofolio yang dimiliki Maybank Indonesia tetap berlanjut. Ini sejalan dengan upaya-upaya lain yang sudah dilakukan bank seperti perbaikan risk framework hingga perbaikan value proposition.
”Tujuannya tentu membangun kualitas portofolio yang lebih baik dan pencadangan tentunya juga bisa lebih baik,” tandasnya.
Selanjutnya: MNC Land (KPIG) Jual Aset Tanah di MNC Bali Resort senilai Rp 5,5 Triliun
Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau Rutin untuk Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News