kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren UMKM yang menjadi rekanan OVO pada 2020 terus meningkat


Jumat, 26 Maret 2021 / 15:42 WIB
Tren UMKM yang menjadi rekanan OVO pada 2020 terus meningkat
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat iklan dompet digital (Ovo, Go Pay, LinkAja) di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

“Dengan OVO, saya bisa melakukan pencatatan penjualan secara lebih rinci dan jelas. Ini tentu sangat memudahkan saya untuk mengelola pemasukan maupun pengeluaran untuk modal usaha,” tutur Maria.

Selain itu, Harumi menambahkan, peningkatan transaksi juga tentu dapat dirasakan oleh beliau, karena proses pembayarannya yang lebih mudah dan cepat. Bahkan, transaksi dapat dilakukan secara jarak jauh melalui fitur scan QR Code pada aplikasi OVO.

Maria hanya perlu mengirimkan QRIS yang digunakan untuk toko rotinya dan mengirimkannya kepada para calon pembeli.

Baca Juga: OVO lanjutkan pengembangan produk asuransi dan investasi dalam platform

Terlebih, seiring dengan tren digitalisasi dan kebiasaan baru masyarakat dalam berbelanja secara online dan mengadopsi metode pembayaran non-tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama pandemi. Hal tersebut dapat dijadikan peluang bagi para UMKM untuk meningkatkan penjualan melalui digitalisasi. 

“Dalam turut membantu menjalankan toko roti ini, menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran merupakan pilihan yang tepat bagi para pebisnis maupun UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Peran OVO salah satunya yang mampu membantu keberlangsungan bisnis saya di mana kami tidak hanya dapat melakukan proses transaksi/penjualan secara tatap muka, tapi dapat dilakukan secara jarak jauh (online)”, tutup Harumi.

Selanjutnya: Fintech semakin gencar luncurkan layanan paylater

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×