Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi industri dari lini asuransi aviation pada kuartal I-2025 mencapai Rp 204 miliar. Nilai itu terkontraksi 33,8%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski industri mengalami kontraksi, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) memproyeksikan lini asuransi aviation masih memiliki peluang untuk bertumbuh ke depannya.
"Hal itu didorong dengan mulai membaiknya industri penerbangan pascapandemi Covid-19," ujar Direktur Pemasaran Asuransi Tugu Insurance Ery Widiatmoko kepada Kontan, Jumat (20/6).
Baca Juga: Tugu Insurance Sebut Pendapatan Premi Asuransi Properti Tumbuh 13% per Mei 2025
Meksipun demikian, Ery juga memperkirakan ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi Tugu Insurance dalam mendorong pertumbuhan asuransi aviation. Tantangannya, yakni persaingan yang makin kompetitif dan market yang terus membutuhkan adanya inovasi dalam produk dan layanan.
Lebih lanjut, Ery mengungkapkan hingga Mei 2025, lini bisnis asuransi aviation menjadi salah satu penopang pendapatan premi perusahaan dengan kontribusi sebesar 9%, dari keseluruhan premi Tugu Insurance. Sayangnya, tak disebutkan nilai premi yang dibukukan dari lini asuransi aviation.
Baca Juga: Ditopang Umrah, Premi Asuransi Perjalanan Tugu Insurance Melonjak 115%
"Pendapatan premi asuransi aviation di Tugu Insurance relatif stabil per Mei 2025," kata Ery.
Sebagai informasi, data AAUI mencatat klaim yang dibayarkan industri asuransi umum di lini asuransi aviation pada kuartal I-2025 sebesar Rp 17 miliar. Nilai itu menurun 48,9%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Premi Asuransi Kredit Tugu Insurance Naik 35% per Mei 2025
Selanjutnya: Berebut Kue Bisnis PLTS, China Berlomba-Lomba Bangun Pabrik Modul Surya di Indonesia
Menarik Dibaca: Alasan Asuransi Kesehatan Tambahan Tetap Penting meski Sudah Punya BPJS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News