kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Tugu Reasuransi Targetkan Pendapatan Premi Rp 3,6 Triliun pada 2025


Selasa, 18 Maret 2025 / 21:51 WIB
Tugu Reasuransi Targetkan Pendapatan Premi Rp 3,6 Triliun pada 2025
ILUSTRASI. PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) menargetkan pertumbuhan pendapatan premi di atas proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) menargetkan pertumbuhan pendapatan premi di atas proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Adapun OJK memproyeksikan pertumbuhan premi industri reasuransi mencapai 7,17% secara tahunan alias Year on Year (YoY) pada 2025.

Direktur Operasional Tugure Erwin Basri mengatakan Tugu Reasuransi Indonesia menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 3,6 triliun pada 2025. 

"Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 12%-13% pada tahun ini, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,2 triliun," ungkapnya saat media gathering di kantor Tugure, Jakarta Pusat, Selasa (18/3).

Baca Juga: Tugu Reasuransi (Tugure) Bayar Klaim Rp 116 Miliar per Januari 2025

Lebih lanjut, Erwin optimistis Tugure bisa mencapai target tersebut didorong oleh upaya perubahan dan pembenahan portofolio yang telah dilakukan perusahaan sejauh ini.

Untuk mencapai target tersebut, Erwin menerangkan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi. Dia bilang salah satu strateginya, yakni menggarap potensi pasar yang belum tersentuh secara optimal.

"Salah satunya asuransi kesehatan. Porsi pendapatan premi dari sektor kesehatan 3% dari yang sebelumnya 9%. Jadi, kami sudah belajar dari pandemi Covid-19, bahwa perusahaan harus membatasi produk yang mana saja," tuturnya.

Erwin menambahkan Tugure akan mencoba untuk masuk ke sektor asuransi kesehatan kembali dan bahkan optimistis bisa memperbesar porsi pendapatan premi dari sektor tersebut. 

Dia menyampaikan alasan Tugure akan menargetkan ekspansi target di sektor asuransi kesehatan karena sektor tersebut masih besar pangsa pasarnya.  

"Meskipun demikian, tak bisa dipungkiri ada berbagai tantangan di sektor tersebut, tetapi Tugure akan tetap mencoba masuk ke sana. Tentunya akan lebih selektif memilih produk dan pasar yang memang sesuai," tuturnya.

Baca Juga: Tugure Ubah Atap Gedung Jadi Lahan Tanam untuk Lingkungan dan Ketahanan Pangan

Erwin bilang selain asuransi kesehatan, Tugure juga akan berfokus untuk mengembangkan bisnis di sektor properti. 

Untuk mengoptimalkan capaian premi pada 2025, dia menyebut Tugure juga akan mencoba memperkuat sinergi dengan ekosistem Tugu untuk bisa mengambil peluang yang ada di pasar. 

"Dengan strategi yang disusun kami, Tugure siap menghadapi tantangan pasar dan memperkuat posisi di industri," kata Erwin.

Sementara itu, dalam pemaparan, Tugure mencatat total aset sebesar Rp 5,9 triliun, serta total ekuitas sebesar Rp 1,5 triliun pada 2024. 

Selanjutnya: Blu by BCA Gandeng Baznas untuk Salurkan Zakat Nasabah

Menarik Dibaca: Official Trailer dan Poster Penjagal Iblis: Dosa Turunan Dirilis, Tayang 30 April

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×