CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Tugure Fokus pada Pengembangan Asuransi Jiwa Kredit Berkelanjutan


Rabu, 21 Agustus 2024 / 21:26 WIB
Tugure Fokus pada Pengembangan Asuransi Jiwa Kredit Berkelanjutan
ILUSTRASI. PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) berkomitmen untuk mendukung industri asuransi yang sehat dan berkelanjutan.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) berkomitmen untuk mendukung industri asuransi yang sehat dan berkelanjutan dengan berpartisipasi aktif dalam Indonesia Underwriting Summit (IUS) 2024 yang diselenggarakan oleh Persatuan Underwriter Jiwa Indonesia (Peruji). 

Selain menjadi sponsor, Tugure juga membahas secara mendalam tentang Asuransi Jiwa Kredit (AJK) dan tantangan penerapan POJK 20/2023.

Kiki Oditya, Life Group Head Tugure, sebagai salah satu pembicara utama di IUS 2024, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan produk AJK. 

Menurutnya, meski AJK menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, risiko kerugian yang signifikan juga harus diperhatikan. 

Baca Juga: Tugu Insurance Sebut Pendapatan Premi Asuransi Marine Hull Tumbuh Signifikan

“Bisnis AJK memang menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, namun di sisi lain juga dapat memberikan risiko kerugian yang signifikan,” ujar Kiki seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (21/8).

Dengan tenggat waktu implementasi POJK 20/2023 yang semakin dekat, Kiki menekankan pentingnya pembenahan tata kelola produk AJK oleh perusahaan asuransi.

Ia juga menyoroti peran krusial aktuaris dalam memberikan perhitungan yang presisi selama masa berlaku polis, serta perlunya perusahaan memiliki risk appetite yang jelas dan didukung oleh pedoman underwriting yang konsisten. 

"Underwriter memiliki tanggung jawab untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pihak-pihak terkait," tambah Kiki.

Baca Juga: Strategi Tugu Reasuransi Indonesia Perkuat Kemitraan Lewat Turnamen Golf

Lebih lanjut, Kiki menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan, termasuk sumber bisnis, pialang, asuransi, hingga reasuransi, untuk menciptakan produk AJK yang sehat dan berkelanjutan. 

Ia juga menggarisbawahi pentingnya pembenahan sistem klaim yang efisien dan transparan, serta penggunaan teknologi untuk mengurangi keterlambatan dan kesalahan manual.

Kiki menambahkan, berdasarkan pengalaman Tugure, kemampuan investigatif juga diperlukan untuk mencegah fraud dalam proses klaim. Saat ini, produk AJK di Tugure masih dalam tahap pemodelan dan diskusi dengan mitra usaha untuk menciptakan produk yang menguntungkan bagi semua pihak.

Selanjutnya: Biaya Utang Berpotensi Naik di 2025?

Menarik Dibaca: 25 Ucapan HUT TVRI ke-62 Tahun Menyambut Perjalanan Panjang Televisi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×