kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.326   13,00   0,08%
  • IDX 7.198   -0,51   -0,01%
  • KOMPAS100 1.049   -2,11   -0,20%
  • LQ45 817   -0,98   -0,12%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 427   -1,09   -0,25%
  • IDXHIDIV20 508   -0,16   -0,03%
  • IDX80 118   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 120   -0,19   -0,16%
  • IDXQ30 139   -0,37   -0,26%

Tumbuh Tipis, Simpanan Nasabah Tajir Tembus Rp 4.912 Triliun Hingga April 2025


Selasa, 27 Mei 2025 / 08:35 WIB
Tumbuh Tipis, Simpanan Nasabah Tajir Tembus Rp 4.912 Triliun Hingga April 2025
ILUSTRASI. Petugas bank menghitung uang di salah satu cabang Super Flagship BNI di Jakarta, Kamis, 7 November 2024. Simpanan nasabah kaya atau high net worth individual (HNWI) di perbankan nasional menunjukkan pertumbuhan yang terbatas hingga April 2025.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

Secara keseluruhan, DPK Bank Panin per April 2025 tercatat Rp135,2 triliun, naik 3,75% YoY. Dari jumlah tersebut, simpanan deposito mencapai Rp75,22 triliun, sementara dana CASA terdiri atas giro Rp11,47 triliun dan tabungan Rp48,50 triliun.

Ekonom dan pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara, Doddy Ariefianto, menilai bahwa tren pertumbuhan simpanan nasabah kaya merupakan respons wajar terhadap kondisi ekonomi yang belum stabil.

Ia menekankan bahwa nasabah dengan saldo di atas Rp5 miliar mayoritas merupakan korporasi yang cenderung menunda ekspansi maupun investasi.

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Tumbuh 15% hingga April 2025

“Tier di atas Rp5 miliar umumnya adalah nasabah korporasi. Ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka menahan ekspansi, konsumsi, atau investasi,” jelas Doddy kepada Kontan, Senin (26/5).

Pandangan serupa disampaikan Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede. Ia menjelaskan bahwa rendahnya inflasi sebesar 1,95% YoY pada April 2025 menjaga daya beli nilai riil simpanan. 

Hal ini turut mendorong sikap konservatif nasabah dalam menyimpan dana, di tengah pertumbuhan kredit investasi yang masih moderat dan belum pulihnya konsumsi.

Josua menambahkan bahwa peningkatan dana simpanan berskala besar bermanfaat bagi likuiditas bank, terutama dalam kondisi perlambatan kredit. Ia menyebut pelonggaran rasio kredit terhadap simpanan (LDR) dapat membuka ruang bagi ekspansi kredit, terutama jika suku bunga menurun.

Baca Juga: OJK Catat Kerugian Akibat Penipuan Keuangan Tembus Rp 2,1 Triliun Hingga April 2025

Sementara itu, dari sisi nasabah kaya nonkorporasi, Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengungkapkan bahwa kurangnya kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah mendorong kelompok ini untuk lebih berhati-hati dengan menambah simpanan mereka. 

Akibatnya, konsumsi rumah tangga kalangan menengah atas menurun dan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya: Pemerintah Bakal Arahkan Penjualan Barang Bersubsidi Lewat KopDes Merah Putih

Menarik Dibaca: Apakah Kunyit Bisa Menyembuhkan Penyakit Asam Lambung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×