kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunggu The Fed, multifinance pilah opsi dana


Senin, 23 Januari 2017 / 12:13 WIB
Tunggu The Fed, multifinance pilah opsi dana


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Perusahaan pembiayaan mulai menyusun skenario untuk mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Federal Reserve). Pada tahun ini, The Fed menyatakan akan menaikan suku bunga sebanyak tiga kali. Karena itu, multifinance harus meracik portofolio sumber pendanaan agar kinerjanya tidak tergerus.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) misalnya telah mengantisipasi hal tersebut sejak tahun lalu. Ignatius Susatyo Wijoyo, Presiden Direktur MTF mengatakan, kenaikan bunga The Fed akan mempengaruhi sumber pendanaan.

Sejak tahun lalu, MTF telah menjajaki 10 bank asing untuk meraih pinjaman sindikasi (offshore). Namun opsi ini akan ditinggalkan bila The Fed menaikkan suku bunga. Sebab bila bunga naik, biaya hedging cost of fund).

Bentuk antisipasi lain adalah mengerem penerbitan obligasi. Susatyo mengaku, akan melihat perkembangan suku bunga terlebih dulu. Apabila The Fed merealisasikan kenaikan suku bunga tiga kali pada 2016, maka opsi pendanaan bersumber dari obligasi tidak menarik. Di kala tren suku bunga tinggi, investor cenderung menarik diri dari investasi jangka menengah seperti obligasi. Ini lantaran kupon obligasi dipatok tetap selama tiga tahun.

Berharap bunga stabil

Namun, jika suku bunga relatif stabil maka MTF akan menerbitkan obligasi Rp 500 miliar. Portofolio sumber pendanaan MTF pada 2017 bergeser dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu porsi pendanaan dari joint financing dengan Bank Mandiri 65% maka tahun ini porsinya jadi 70%-75%.

Untuk bilateral loan bergeser dari 25%-30% di 2016 menjadi 30%-35% pada 2017. Sisanya obligasi maupun offshore loan bila suku bunga stabil.

Ini harus dilakukan oleh MTF sebab mereka tidak serta merta menaikkan bunga. "Total jarak waktu sejak The Fed menaikkan suku bunga hingga MTF menaikkan suku bunga sekitar tiga bulan," ujar Susatyo, Jumat (20/1). Saat ini, bunga kredit MTF 2,55%-5%. Besaran bunga kredit ini tergantung uang muka atau down payment (DP) dan tenor kredit. Semakin besar DP dan pendek tenor maka makin murah bunganya.

PT Federal International Finance (FIFGROUP) mengaku, hingga saat ini belum akan menaikkan suku bunga. Menurut Jerry Fandy, Head of Treasury and Funding FIF, saat ini tingkat suku bunga di pasar tetap sehingga belum berencana menaikkan bunga kredit ke konsumen.

Saat ini bunga kredit FIF 20% per tahun. "Sejauh ini, isu kenaikan bunga Fed tak berpengaruh ke funding kami, baik onshore maupun offshore. Jadi kami berjalan seperti biasa saja," ungkap Jerry.

Tahun ini, kebutuhan pendanaan FIFG Rp 25 triliun. Porsi pendanaan dipenuhi dari berbagai sumber yakni obligasi 14%, pinjaman bank dalam bentuk dollar AS dan rupiah masing-masing 15%, joint financing 20%. Sisa pendanaan dari kas perusahaan.

Pada kuartal I-2017, FIF akan menerbitan obligasi Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun. Menurut Jerry, besaran penerbitan obligasi akan disesuaikan kondisi pasar.

Jika bunga stabil pendanaan MTF dari joint financing naik jadi 75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×