kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.547.000   -20.000   -1,28%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

TWP90 Fintech Lending Stabil 2,38% pada September 2024, Ini Kata Pengamat


Jumat, 01 November 2024 / 18:54 WIB
TWP90 Fintech Lending Stabil 2,38% pada September 2024, Ini Kata Pengamat
ILUSTRASI. Tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 fintech P2P lending pada September 2024 tercatat sebesar 2,38%.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 fintech P2P lending pada September 2024 tercatat sebesar 2,38%. TWP90 pada September 2024 terbilang sama, jika dibandingkan dengan posisi Agustus 2024 yang juga meraih 2,38%.

Menanggapi hal itu, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan stabilnya angka TWP90 industri pada September 2024 merupakan hal wajar.

"Sebab, secara teknikal, setelah Lebaran dan Ramadan, memang kualitas penyaluran pinjaman akan membaik. Artinya, jika ditarik mundur untuk penyaluran periode Agustus 2024 hingga September 2024, pengembalian utang borrower periode Mei 2024 hingga Juni 2024 itu membaik," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (1/11).

Baca Juga: Modalku Catatkan Kenaikan TWP90 menjadi 4,4% pada Oktober 2024

Meskipun TWP90 masih terbilang stabil, Nailul mengkhawatirkan TWP90 pada Oktober 2024 hingga Desember 2024 akan kembali terjadi kenaikan. 

Dia memperkirakan tren itu akan terus naik pada Januari 2024 hingga Februari 2024. Nailul beranggapan hal itu karena adanya efek dari daya beli masyarakat yang masih melemah sehingga akan membuat kredit macet berpotensi meningkat. 

"Seharusnya industri sudah bisa mengantisipasi hal itu dengan memperbaiki kualitas penyalurannya," ujar Nailul. 

Sebagai informasi, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending terus meningkat mencapai Rp 74,48 triliun pada September 2024. Pencapaian pada September 2024 tumbuh sebesar 33,73% secara tahunan alias Year on Year (YoY). 

Selanjutnya: Menperin Agus Gumiwang Siap Gunakan Pindad Maung Sebagai Mobil Dinas

Menarik Dibaca: Bahayakan Kesehatan, Ini Cara Bersihkan Buah dan Sayur dari Pestisida Berbahaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×