Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor produktif terus menurun dan makin menjauh dari target yang dicanangkan.
Dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan LPBBTI 2023-2028, OJK menerangkan bahwa penyaluran pinjaman ke sektor produktif porsinya sebesar 70% pada 2028.
Adapun per Februari 2024, nilai penyaluran pinjaman ke sektor produktif mencapai Rp 9,09 triliun. Nilai itu memakan porsi sebesar 43,52% dari total penyaluran pinjaman fintech lending.
Penyaluran pinjaman ke sektor produktif tercatat menurun menjadi Rp 7,65 triliun per Maret 2024. Nilai itu hanya memakan porsi sebesar 33,61%. Penyaluran pinjaman terus menurun menjadi Rp 6,9 triliun per April 2024 atau memakan porsi sebesar 31,86%.
Baca Juga: Penyaluran Fintech Lending ke Sektor Produktif Terus Menurun, Pengamat Bilang Begini
Mengenai penurunan porsi penyaluran ke sektor produktif, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai hal itu bisa disebabkan berbagai faktor.
"Penyebab naik turunnya suatu sektor dipengaruhi banyak faktor. Tentunya diperlukan riset lebih mendalam mengenai penyebab penyaluran di sektor produktif menurun," ujar Director of Corporate Communication AFPI Andrisyah Tauladan kepada Kontan, Selasa (18/6).
Sementara itu, Andrisyah mengatakan AFPI selalu berupaya untuk mendorong para platform fintech lending untuk menyalurkan pinjaman ke berbagai sektor produktif. Dia menjelaskan salah satu upayanya, yakni melakukan kunjungan UMKM, bekerja sama dengan kementerian untuk business matching, dan lain-lain.
Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Fintech P2P Lending ke Sektor Produktif Terus Menurun
Dia tak memungkiri ada tantangan yang menghambat penyaluran pinjaman fintech lending, khususnya ke sektor produktif. Salah satu tantangan bersama, yakni masih maraknya pinjol ilegal dengan bebasnya dapat melakukan penetrasi pasar ke berbagai sektor.
Meskipun demikian, Andrisyah menyampaikan AFPI optimistis bahwa penyaluran ke sektor produktif masih menjanjikan ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News