kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Unitlink Berbasis Dollar AS Raih Hasil Positif Sepanjang 2023


Jumat, 19 Januari 2024 / 06:08 WIB
Unitlink Berbasis Dollar AS Raih Hasil Positif Sepanjang 2023
ILUSTRASI. Sejumlah produk unitlink berbasis dolar Amerika Serikat (AS) tercatat meraih hasil yang positif sepanjang 2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produk unitlink berbasis dolar Amerika Serikat (AS) tercatat meraih hasil yang positif sepanjang 2023, berdasarkan data Infovesta. Sebut saja, unitlink jenis pendapatan tetap, Smartwealth Dollar US Bond Fund, mencatatkan rata-rata imbal hasil (return) paling tinggi pada 2023 sebesar 12,52%. Adapun pada jenis campuran, teratas diduduki Smartwealth Dollar Multi Asset Fund yang mencatatkan return 16,85%.

Pada jenis saham, PFI Mega Life USD Global Equity Opportunity Fund, mencatatkan imbal hasil tertinggi sebesar 49,52%. Pada jenis pasar uang, salah satu yang mencatatkan imbal hasil tinggi, yakni Secure Money US$, sebesar 5,12%.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, kinerja positif unitlink dolar tersebut tergantung produk yang berada di unitlink tersebut. Dia mengatakan salah satu penyebabnya, pasar modal AS yang memang mengalami kinerja kuat pada 2023.

"Hal itu kemungkinan membuat produk unitlink berbasis saham, obligasi AS, dan lainnya, naik pesat sehingga membuat kinerja unitlink-nya moncer," ujar Arjun.

Arjun mengatakan pada 2024, unitlink berbasis dolar AS masih memiliki prospek yang bagus sejalan dengan prospek ekonomi yang masih cukup kuat di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global.

Baca Juga: BNI Life Targetkan Hasil Investasi Tahun Ini Tumbuh 8%

PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menjadi salah satu perusahaan asuransi yang mencatatkan kinerja positif unitlink berbasis mata uang dolar AS. Produk Allianz, Smartwealth Dollar World Opportunities memiliki imbal hasil (return) sebesar 47,76% hingga Desember 2023.

Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menerangkan pada fund onshore, yakni Smartlink Dollar Managed Fund, mencatatkan kinerja yang paling menonjol dengan imbal hasil hingga Desember 2023 sebesar 7,32%. Made mengatakan saat ini Allianz memiliki 49 unitlink. 

"Jika dilihat berdasarkan kinerja fund fact sheet Desember 2023, sebanyak 38 fund unitlink Allianz berasal dari semua kelas aset, yakni pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham, mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (18/1).

Menurut Made, kinerja positif itu didukung oleh inflasi global yang perlahan menurun, tingkat suku bunga di AS dan Eropa yang telah mencapai puncaknya didukung oleh indikator perekonomian yang mengarah kepada skenario soft landing yang mana data ekonomi perlahan termoderasi. 

"Adapun pada akhir 2023, The Fed menahan tingkat suku bunga pada pertemuan Desember dan mulai mengomunikasikan dovish stance pada meeting tersebut. Hal itu ditunjukkan pada Dot Plot The Fed proyeksi dari tingkat suku bunga Fed, yang mana The Fed akan memangkas tingkat suku bunga sebesar 75 bps pada 2024 dan 100 bps pada 2025," kata dia.

Baca Juga: OJK Proyeksi Premi Asuransi Jiwa Tumbuh Jadi Rp 165,92 Triliun di Tahun 2024

Selain itu, Made menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kuat dan resilien pada 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih terjaga, hingga inflasi yang masih sesuai dengan target Bank Indonesia (BI), mampu mendorong kinerja yang positif pada fund unitlink Allianz.

Mengenai proyeksi 2024, Made opimistis potensi kinerja unitlink akan bertumbuh pada semua kelas aset. Hal itu sejalan dengan kondisi optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed yang akan mendorong ketidakpastian global makin mereda. 

Made menyampaikan dalam mengelola fund, penempatan instrumen investasi Allianz disesuaikan dengan mandat strategi investasi dari masing-masing fund. Dia bilang fund manager akan memonitor secara aktif kondisi pasar dan risiko-risiko yang ada, serta melakukan perubahan alokasi jika diperlukan.

"Oleh karena itu, kami optimistis kinerja fund–fund Allianz baik yang memiliki eksposur ke obligasi dan saham akan tetap berpotensi tumbuh pada 2024. Untuk fund–fund onshore pada semester pertama akan lebih memiliki potensi pada fund-fund yang memiliki eksposur ke pasar obligasi. Untuk fund- fund yang memiliki eksposur ke pasar saham, akan cenderung naik mulai semester II-2024 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi," tutur dia.

Baca Juga: Rerata Imbal Hasil Unitlink Menghijau

Made menerangkan sentimen positif pada 2023 diharapkan dapat terus berlanjut pada 2024. Namun, kata dia, beberapa tantangan masih perlu diperhatikan, seperti tekanan geopolitik, kekhawatiran volatilitas harga minyak, pemilu di beberapa negara, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, hingga masih tingginya suku bunga AS, berpotensi menjadi sentimen negatif dan berdampak pada nilai tukar hingga pergerakan pasar. 

Selain Allianz Life, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (LIFE) juga mencatatkan kinerja positif terkait unitlink berbasis dolar AS. Head of Investment MSIG Life Hadi Setiawan mengatakan, pihaknya memiliki tujuh produk unitlink berbasis dolar AS dan semuanya berkinerja positif di tahun 2023. 

"Dua produk unitlink berbasis dolar AS unggulan kami, yaitu Excellink Global Aggressive Dollar, berkinerja 11,59% dan Excellink Global Equity Dollar berkinerja sebesar 11,23%," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (18/1).

Hadi menerangkan kinerja unitlink berbasis dolar AS lebih baik dari lainnya karena didukung oleh kuatnya stimulus fiskal yang menghasilkan kondisi ekonomi tangguh. 

"Seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada 2024, kuatnya perekonomian AS di tengah suku bunga tinggi mampu mendorong kinerja saham dan obligasi di AS lebih tinggi di akhir tahun 2023," kata Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×