Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Asuransi Maipark Indonesia berencana mengubah bentuk menjadi perusahaan reasuransi pada tahun depan. Presiden Direktur Maipark, Frans Sahusilawane mengatakan perubahan menjadi reasuransi setidaknya memerlukan modal minimal Rp 200 miliar seperti yang diatur PP No.81/2008 tentang Perubahan Ketiga Atas PP No.73/1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.
Nah, masalahnya modal Maipark saat ini baru berkisar antara Rp 180 miliar. Karena itu, masih kurang senilai Rp 20 miliar. Menurut Frans, pihaknya akan menambal kekurangan modal perusahaan dari laba ditahan. "Kami akan tambah modal dari laba ditahan," kata Frans di Jakarta, Selasa (1/10).
Meski begitu Frans enggan merinci laba perseroan per Agustus tahun ini. Berdasarkan laporan keuangannya, laba perusahaan ini Rp 35,5 miliar pada 2012 atau tumbuh 2,89% dibandingkan dengan Rp 34,5 miliar pada tahun sebelumnya.
"Per Agustus 2013, target laba sebelum pajak sudah tercapai, karena itu saya optimis laba ditahan sebersar Rp 20 miliar dapat tercapai sampai akhir tahun," ujarnya.
Perubahan bentuk perusahaan itu akan menunggu audit laporan keuangan perseroan tahun ini oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Audit itu dimungkinkan dilakukan oleh regulator pada Maret 2014."Masih perlu menunggu audit," tambah Frans.
Catatan saja, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2012, saham perusahaan ini dimiliki oleh sejumlah perusahaan asuransi umum seperti PT Panin Insurance Tbk dengan porsi 18,58%, PT Tugu Pratama 11,33%, PT Asuransi Astra Buana 6,65%, PT Asuransi Central Asia 6,4%.
Selain itu, PT Asuransi Jasa Indonesia memiliki 5,68%, PT Asuransi Ekspor Indonesia 5,61% dan lainnya yang masing-masing kepemilikan kurang dari 5% dengan total porsi mencapai 45,75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News