kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya Bank-Bank Mini Bersaing Berebut Sumber Dana Murah Hingga Akhir Tahun


Jumat, 15 September 2023 / 20:05 WIB
Upaya Bank-Bank Mini Bersaing Berebut Sumber Dana Murah Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Upaya Bank-Bank Mini Bersaing Berebut Sumber Dana Murah Hingga Akhir Tahun


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Persaingan perbankan untuk berebut sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) terutama dana murah (CASA) semakin sengit dan kompetitif. Terutama untuk bank-bank yang bermodal mini, yang nampaknya harus mati-matian untuk melakukan berbagai upaya dan strategi menarik nasabah agar menyimpan dananya di bank mereka.

Belum lagi karena saat ini masyarakat memiliki berbagai pilihan instrumen investasi, alhasil perbankan juga harus bersaing dengan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pemerintah yang tenornya makin pendek. Di sisi lain suku bunga bank-bank umum yang rendah, membuat masyarakat yang menginginkan imbal hasil tinggi enggan untuk menyimpan dananya di perbankan.

Ini semakin menambah beban kerja bagi bank-bank mini untuk mendongkrak pertumbuhan DPK terutama dana murah (CASA). Lihat saja, jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan, simpanan masyarakat sebanyak 51,2% berada di bank kelompok KMBI 4 alias bank-bank bermodal jumbo. 

Baca Juga: Dapat Insentif Likuiditas, Ruang Bank untuk Memacu Kredit Semakin Besar

Di sisi lain bank-bank mini ini juga tengah berupaya untuk menambah modal inti minimum dan terus memacu untuk masuk sistem KBMI 1 dengan modal inti minimum Rp 6 triliun. Ini menjadikan bank mini harus ekstra mendongkrak kinerjanya.

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) misalnya, yang tengah berupaya untuk menjajaki peluang dengan menyasar komunitas-komunitas dan juga korporasi.

Direktur J Trust Bank, Widjaja Hendra mengakui, pihaknya tidak mungkin bisa bersaing dengan bank-bank besar yang sudah memiliki permodalan dan pasar yang kuat, sehingga harus terus melakukan penjajakan pada segmen-segmen tertentu, seperti menyasar komunitas dan korporasi.

"Kami akan meningkatkan komponen funding yang berorientasi pada CASA, kami masuk ke korporasi untuk menjajaki potensi CASA, kita tawarkan melalui payroll-nya, ritelnya juga kita masuk di sisi dari segmentasi, kita juga masuk ke komunitas-komunitas seperti JKT48 sebagai BA, karena mereka punya member 14 juta," kata Widjaja kepada Kontan saat Publik Expose di Jakarta, Jumat (15/9).

Baca Juga: Pembukaan Rekening Tabungan Perbankan Makin Subur

Lebih lanjut Widjaja menjelaskan strategi lainnya adalah dengan mengoptimalkan setiap cabang J Trust Bank untuk mengindentifikasi kekuatan dan potensi yang ada di kota masing-masing cabang.  "Mengidentifikasi bagaimana cara kami masuk ke mereka terkait kebutuhan CASA, ini cara kami meningkatkan CASA," lanjutnya.

Di satu sisi, dari komposisi DPK J Trust Bank, deposito memang masih mendominasi simpanan yang ada, dimana dari total DPK per Juni sebesar Rp 29,24 triliun, sebanyak 13% merupakan simpanan dana murah. 

Adapun target pertumbuhan DPK dapat tumbuh 20% secara tahunan hingga akhir tahun 2023, dengan komposisi CASA ditargetkan mencapai 15% dari total DPK.

Senada, PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) juga mendongkrak pertumbuhan DPK hingga akhir tahun. Jika melihat hasil kinerja DPK di semester I 2023, MNC Bank berhasil menghimpun dana sebesar Rp 12,31 triliun atau tumbuh 2,80% yoy. Komposisi DPK ini terutama didorong oleh himpunan dana murah yakni tabungan yang meningkat 20,93% yoy menjadi Rp 2,05 triliun.

Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna menyampaikan optimismenya untuk dapat mencapai target DPK sebesar Rp 14 triliun hingga akhir tahun 2023.

Adapun upaya dan strategi bersaing yang dilakukan MNC Bank untuk meningkatkan dana murah (CASA) adalah melalui MotionBank, yakni aplikasi layanan perbankan digital yang diharapkan mampu mendongkrak peningkatan dana murah. 

Baca Juga: Bank Gencar Tambah Modal Lewat Rights Issue, Ini Kata Analis




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×