Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Widodo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia menyebut secara tidak langsung relaksasi OJK ini bakal mempertahankan RBC perasuransian. Ia melihat perhitungan ini jadi lebih adil lantaran pasar surat utang yang tengah volatil. Bukan karena karena underlying foundation yang jelek.
Sehingga bila tidak ada relaksasi ini, maka bila SBN anjlok, sedangkan asuransi umum maupun jiwa wajib berinvestasi minimum 20% dan 30% di SBN, maka RBC juga bisa turun seiring dengan penurunan di aset SBN tersebut.
Baca Juga: Tambah modal usaha asuransi jiwa, Bhakti Multi Artha incar Rp 206 miliar dari IPO
“SBN itu sendiri tidak diperdagangkan oleh perusahaan asuransi karena ada batasan minimum yang harus dimiliki. Jadi memang sudah sepatutnya hold to maturity,” pungkas Widodo.
Asal tahu saja, pada pertengahan Maret 2020, RBC Capital industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing sebesar 670% dan 312%, jauh di atas ambang batas ketentuan sebesar 120%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News