kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya Perbankan Perbesar Portofolio Kredit ke Sektor Hijau


Senin, 02 Oktober 2023 / 07:03 WIB
Upaya Perbankan Perbesar Portofolio Kredit ke Sektor Hijau
ILUSTRASI. Paparan publik penerbitan Green Bond Tahap I 2023 oleh Bank Mandiri.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan nasional terus mendorong program pemerintah untuk menekan emisi karbon dengan menyalurkan pembiayaan di sektor hijau. Meskipun memang saat ini portfolio kredit hijau belum besar, namun perbankan masih terus berupaya meningkatkannya.

Untuk mendorong portfolio pada sektor hijau, Bank Indonesia (BI) telah memberikan insentif berupa potongan atau pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) yang berlaku sejak April lalu.

Pemberian insentif terhadap penyaluran kredit maupun pembiayaan hijau berwawasan lingkungan paling besar diberi pengurangan 0,3%.

Jika melihat rata-rata nilai penyaluran kredit hijau pada bank KBMI 4 masih berada di kisaran ratusan triliun rupiah. Sementara bank KBMI 3 mencatat nilai kredit hijau di kisaran puluhan triliun rupiah.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya, menurut data terbaru dari bank KBMI 4 ini telah menyalurkan Sustainable Financing sesuai Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dalam POJK 51/2017 sebesar Rp 248 triliun atau 25% dari total kredit (Bank Only) Bank Mandiri per Juli 2023, angka tersebut meningkat 15,5% secara tahunan.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, dari total kredit tersebut, portfolio kredit hijau sampai dengan posisi Juli 2023 tercatat sebesar Rp 119 triliun atau lebih dari 30% dari total Green Portfolio Indonesia.  

Baca Juga: BRI akan Terbitkan Green Bond Rp 6 Triliun, Berikut Jadwal Lengkapnya

"Angka ini telah menjadikan Bank Mandiri sebagai Market Leader terbesar dalam segmen pembiayaan Green Portfolio,"  kata Rudi kepada Kontan, Sabtu (30/9).

Rudi merinci, portfolio kredit hijau ini didominasi oleh sektor Sustainable Agriculture, Renewable Energy, dan Clean Transportation.

Selain itu untuk menunjukkan komitmen penuhnya, Bank Mandiri terus berkontribusi aktif dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon dan untuk mencapai target SDGs.

Salah satu upaya untuk memperbesar portfolio kredit ke sektor hijau adalah dengan cara aktif berdiskusi dengan pemerintah maupun nasabah korporasi terkait dengan isu-isu Sustainability termasuk tantangan polusi udara dan pengembanagan proyek keberlanjutan.

Salah satu pembiayaan Green Portfolio Bank Mandiri adalah Light Rail Transit (LRT) yang baru saja beroperasi minggu lalu.

Bank Mandiri juga menyalurkan pembiayaan untuk segmen Retail berupa kredit kepemilikan kendaraan EV.

"Pembiayaan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi polusi di Jakarta," lanjut Rudi.

Dalam sisi bisnis dan opersional, Rudi menyampaikan Bank Mandiri telah membentuk Dedicated ESG Financing Team yang dapat memberikan Sustainable Financing Solutions untuk para debitur, meliputi pemberian produk Green/Social Loan, Sustainability-Linked Loan (SLL), dan Transition Loan.

Adapun beberapa transaksi terbaru yang menggunakan produk berkelanjutan yaitu Transition Loan untuk Mining Contractors, SLL untuk Cement & Agribusiness, dimana Bank Mandiri sebagai koordinator ESG, dan Dairy Sector.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Butuh Rp 3.500 Triliun untuk Transisi Energi

Dengan memberikan produk dan skema ini, Bank Mandiri telah membantu klien untuk melakukan transisi ke bisinis yang berkelanjutan.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×