Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan, sistem IT perusahaan telah memasuki fase stabilisasi usai proses upgrade selesai. Ini membuat seluruh layanan e-channel BSI kembali normal dan dapat diakses dengan lancar.
Menurut Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar, upgrade sistem IT merupakan bagian dari proses pemeliharaan berkelanjutan. Apa lagi, nasabah BSI terus bertumbuh dan telah melebihi angka 21 juta pada saat ini.
"Setelah proses tersebut selesai, sistem IT memasuki fase stabilisasi sehingga layanan perbankan melalui e-channel normal kembali dengan akses seperti sedia kala," kata Wisnu dalam siaran pers, Rabu (12/2).
Dalam proses tersebut, BSI memahami bahwa nasabah mengalami kendala dalam mengakses layanan BSI. Kendati demikian, BSI secara intens melakukan normalisasi layanan agar masyarakat dapat mengakses layanan terbaik dengan lancar.
Baca Juga: BSI: Proses Upgrade Aplikasi Byond Masih Berjalan
Oleh karena itu, lanjut Wisnu, BSI meminta maaf atas ketidaknyamanan selama proses tersebut. Perseroan sangat mengapresiasi kesabaran serta pengertian masyarakat atas kendala yang timbul saat proses upgrade sistem dilakukan.
“BSI selalu menjaga komitmennya untuk memberikan layanan keuangan dan perbankan syariah terbaik untuk bangsa Indonesia. Dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses tersebut,” ujarnya.
Di sisi lain, Wisnu menegaskan BSI memastikan kepada nasabah dan stakeholders bahwa data dan dana nasabah yang mencapai 21 juta lebih berada dalam kondisi baik dan aman. BSI terus melakukan mitigasi atas segala kemungkinan yang terjadi agar data dan dana nasabah selalu aman.
Sementara itu, BSI mencatat shifting transaksi e-channel mencapai 98,03% per akhir Desember 2024. Sisanya masih menggunakan layanan transaksi teller di cabang.
Adapun jumlah transaksi melalui e-channel mencapai 851 juta transaksi dengan volume sebesar Rp 956 triliun pada akhir 2024 lalu.
BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.
Baca Juga: Aplikasi Baru Bank Seperti Byond by BSI dan Wondr by BNI Kerap Error, Ada Apa?
“Seiring pesatnya perkembangan teknologi serta kebutuhan nasabah untuk produk keuangan digital, BSI menyadari adanya peningkatan risiko keamanan siber. Oleh sebab itu BSI menerapkan dan senantiasa meningkatkan cyber security yang sejalan dengan ketentuan regulator,” tegasnya.
Selanjutnya: Antisipasi Efisiensi Anggaran, Pelaku Bisnis Mengintip Peluang Segmen Wisata Baru
Menarik Dibaca: Ini Dia Saham-saham yang Masuk dan Keluar dari Indeks MSCI Indonesia Februari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News