Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG Group) semakin memperkokoh bisnisnya di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan MUFG Group adalah dengan melakukan akuisisi.
Terbaru, Grup keuangan asal Jepang ini mengakuisisi salah satu perusahaan pembiayaan di Indonesia, yakni PT PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN).
Dalam hal ini, MUFG Group membeli saham milik PT Jayamandiri Gemasejati (JG Motor) bersama dengan sejumlah pemegang saham lainnya, melalui MUFG Bank, Ltd. (MUBK) sebanyak 70,6% dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan sebanyak 10%.
Setidaknya sudah ada tiga perusahaan multifinance yang dikekep oleh konglomerasi keuangan asal Jepang ini.
Tahun lalu, anak perusahaan MUFG yaitu Bank of Ayudhya Public Company Limited (Krungsi) dan Adira Finance juga mengumumkan akusisi bisnis pembiayaan konsumen Home Credit Indonesia.
Menanggapi aksi ekspansi yang terus dilakukan oleh MUFG, Chief Financial Officer ADMF Sylvanus Gani bilang MUFG menganggap Indonesia adalah pasar yang sangat penting karena memiliki PDB terbesar di Asia Tenggara, sehingga diharapkan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di masa mendatang.
Hanya saja, Gani tak mau memastikan apakah aksi ekspansi dari MUFG ini masih akan berlanjut dalam waktu dekat. Ia cuma bilang bahwa itu semua harus memperhatikan ketersediaan permodalan dari entitas yang diajak, dalam hal ini baik Adira Finance maupun Bank Danamon.
“Yang mau dibeli juga harus sizeable,” ujar Gani kepada KONTAN, Senin (26/6).
Terkait akuisisi MFIN, Gani bilang saat ini belum ada pembicaraan definitif apakah nantinya MFIN bakal dilebur dengan Adira Finance atau tetap menjadi dua entitas yang berbeda, seperti dengan Home Credit Indonesia.
Jika sebelumnya akuisisi Home Credit Indonesia dilakukan karena ingin mengadopsi teknologinya, kini Gani bilang akuisisi MFIN karena melihat dominasi pasar pembiayaan di Indonesia Timur. Di mana, MFIN dinilai unggul dalam hal itu.
“Aset kami di kawasan Indonesia Bagian Timur sekitar kurang dari 20%, tidak termasuk Kalimantan ya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News