Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bila tidak aral melintang, akhir tahun nanti PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan kedatangan investor baru, yakni PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI). PADI menawarkan dana Rp 4,5 triliun sebagai pembeli siaga rencana penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue Bank Muamalat.
Dengan dana sebesar itu, PADI akan menguasai 51% saham Bank Muamalat. Menurut riset PT Bahana Sekuritas tertanggal 6 Oktober 2017, yang ditulis Henry Wibowo, Alvin Baramuli dan Ryan Hansel Jackdy, disebutkan dengan asumsi memiliki 51% saham maka price to book value (PBV) Bank Muamalat ada di level 2,34 kali. Asumsi itu dengan tolak ukur kinerja Semester I-2017 yang memiliki nilai buku Rp 3,76 triliun.
Namun bila ternyata PADI mampu menguasai 65%-80% saham Bank Muamalat, maka PBV bank syariah tertua di Indonesia ini berada di kisaran 1,5 kali hingga 1,8 kali.
Menurut riset Bahana, saham perbankan di Indonesia kini ditransaksikan di atas PBV 2 kali, dengan memakai proyeksi kinerja 1 tahun ke depan.
Rasio pembiayaan bermasalah (NPF gross) Bank Muamalat memang menunjukkan tren penurunan, dari 6,6% di akhir 2014, menjadi 3,8% pada akhir 2016.
Hingga kini, manajemen PADI belum bersedia mengungkap asal dana yang akan mereka pakai untuk melaksanakan niatnya. Yang jelas, baru tahun ini kinerja PADI melonjak drastis. Djoko Joelijanto, Direktur Utama PADI berharap akhir tahun ini akuisisi Bank Muamalat bisa tuntas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News