Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan menargetkan pada tahun depan, seluruh Bank Pembagunan Daerah BPD bisa mengimplementasikan laku pandai atau branchless banking. Hal ini dimungkinkan dengan adanya program integrasi teknologi informasi BPD yang selesai pada 2016.
Nah, dengan adanya ini diharapkan perluasan akses masyarakat kepada perbankan bisa meluas di berbagai pelosok daerah. Selain itu, diharapkan dengan adanya implementasi program ini, BPD bisa lebih memaksimalkan program pelayanan kepada masyarakat daerah.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana menngatakan saat ini regulator masih memastikan risiko yang mungkin timbul dari penerapan program ini kepada BPD.
Heru juga selain program ini, ke depannya BPD harus melakukan transformasi dengan lebih banyak menyalurkan porsi kredit kepada sektor produktif. “Diharapkan sampai akhir tahun sudah ada 11 BPD yang bisa bergabung di program laku pandai,” ujar Heru kepada KONTAN, di Jakarta, Minggu, (11/10).
Menurut Direktur Utama PT Solusi Nusantara Terpadu yang juga pengurus Asbanda Erzon, mengatakan bahwa dalam tahap awal realisasi laku pandai ini. diharapkan pada 24 Oktober 2015 akan ada soft launching sistem BPD Net Online oleh lima BPD yaitu Bank Sulawesi Tengah, Bank Kalimantan Tengah, Bank Nusa Tenggara Timur, Bank Kalimantan Timur dan Bank Daerah Istimewa Yogyakarta.
Nah, untuk ke depannya dipastikan dalam penerapan program laku pandai ini, BPD bisa mengimplementasikan teknologi yang disediakan platform jaringan BPD Net Online. Seperti diketahui. BPD Net Online merupakan platform jaringan yang menghubungkan bank-bank kelompok BPD. Platform ini menurut Erzon memungkinkan BPD menerapkan program mobile banking, internet banking, cash manajemen dan laku pandai.
Menurut Erzon, dengan BPD bergabung dengan sistem integrasi yang sudah disiapkan ini maka investasi teknologi informasi bisa lebih ditekan menjadi di bawah Rp 1 miliar. “Nanti revenue dari transaksi dibagi hasil antara penyedia jasa BPD-nya. “Sebagai gambaran, menurut Erzon jika nanti BPD sudah menerapkan program laku pandai ini, bisa mendatangkan pendapatan jasa sebesar Rp 5 miliar lebih per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News