kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Virus corona tekan perekonomian, AAUI pertahankan pertumbuhan premi 17% di tahun ini


Kamis, 20 Februari 2020 / 18:33 WIB
Virus corona tekan perekonomian, AAUI pertahankan pertumbuhan premi 17% di tahun ini
ILUSTRASI. Pengunjung mangamati logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia baru saja memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1% -5,5% jadi 5% - 5,4% pada tahun 2020, akibat penyebaran virus corona. Kendati demikian, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) masih mempertahankan pertumbuhan premi industri asuransi umum sebesar 17% sepanjang 2020. 

Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menyatakan secara umum revisi pertumbuhan ekonomi memiliki makna kegiatan ekonomi tidak tumbuh. Lantaran perekonomian tergantung terhadap bahan baku, karena bahan baku dari luar negeri yang tengah mendapat tekanan virus corona.

Baca Juga: Industri Asuransi Umum catat pertumbuhan hasil investasi 2,35 sepanjang 2019

“Penjualan ekspor juga terganggu sehingga ekonomi juga bisa melambat dibanding tahun lalu. Dampaknya terhadap kegiatan ekonomi kecil, maka kebutuhan asuransi juga kecil. Yang terdampak lebih dulu adalah asuransi properti, lalu perdagangan berarti asuransi marine cargo. Tapi sampai saat ini belum kelihatan, mungkin akan terdampak pada kuartal kedua 2020,” ujar Dody di Jakarta, Kamis (20/2).

Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa T.I & Aktuarial AAUI Trinita Situmeang melanjutkan, kegiatan infrastruktur yang berkaitan dengan ekspor dan impor juga akan terdampak, apalagi Indonesia memiliki hubungan ekonomi cukup erat dengan negara paling terdampak oleh virus corona yakni China. 

Kendati demikian ia menyebut, AAUI masih memproyeksi pertumbuhan premi sepanjang tahun ini 17% mesti penuh tantangan.

AAUI mencatatkan pendapatan premi sepanjang 2019 senilai Rp 79,71 triliun. Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa TI & Aktuarial AAUI Trinita Situmeang menyatakan nilai itu tumbuh 14,1% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 69,85 triliun.

“Pertumbuhan ini dipicu oleh asuransi kredit, lantaran secara nominal premi, lini bisnis ini memberikan kontribusi nomor paling besar ketiga. Selain itu, premi kredit juga termasuk tumbuh tinggi sehingga bisa masuk ketiga besar, padahal pada tahun-tahun sebelumnya masuk di atas lima besar,” papar Trinita.

Baca Juga: AAUI: Insurtech miliki peluang yang baik

Ia menambahkan, lini bisnis asuransi umum secara umum mencatatkan pertumbuhan di akhir tahun 2019 kecuali Asuransi Pengangkutan, Asuransi Tanggung Gugat, asuransi energi off shore dan Asuransi Kecelakaan & Kesehatan, yang membukukan pertumbuhan negatif.

Ia menjelaskan kontribusi terbesar pendapatan premi industri asuransi umum di 2019 dari lini bisnis properti sebanyak 26,2% dari total premi. Lalu kendaraan bermotor 23,5%, dan asuransi kredit sebanyak 18,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×