Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Sementara BNI tidak memberikan bonus dan tantiem kepada direksinya pada kuartal I tahun ini sama seperti periode yang sama tahun lalu. Bank ini hanya imbalan kerja jangka panjang di luar gaji dan tunjangan. Imbalan tersebut juga turun 12,7% jadi Rp 1,68 miliar. Gaji dan tunjangan masih naik 13,1% jadi Rp 12,9 miliar.
Pada pada periode ini, laba bersih BNI masih tumbuh 4,3%. Hanya jabatan SEVP, EVP dan SVP yang mendapat bonus dan tantiem kuartal I tahun ini dengan kenaikan signifikan dari 670 juta menjadi 26,75 miliar.
Baca Juga: Fintech dorong pengembangan open banking di sistem pembayaran
BTN tidak membagikan bonus dan tantiem kepada direksinya dan hanya membayarkan gaji dan tunjangan yang jumlah pun turun 9,1% jadi Rp 9,12 miliar sejalan dengan kinerjanya yang ambles tajam. Padahal pada kuartal I 2019, direksi bank KPR ini mengantongi total gaji dan kompensasi lainnya senilai Rp 61,7 miliar.
Bank swasta besar lainnya juga ada yang mencatatkan kenaikan gaji dan tunjangan, serta bonus. CIMB Niaga contohnya. Di kuartal pertama tahun ini, 11 direksi bank ini mengantongi kenaikan gaji dan tunjangan naik jadi Rp 17,65 miliar dari Rp 15,8 miliar pada periode yang sama 2019.
Untuk bonus dan THR direksi CIMB Niaga memang turun dari Rp 10,19 miliar jadi Rp 4,08 miliar. Tetapi mereka mendapatkan kenaikan kompensasi saham dari Rp 1,49 miliar jadi Rp 6,77 miliar. Tunjangan pensiun meningkat 16,9% jadi Rp 1,24 miliar.
Baca Juga: Usai rights issue, UOB Kay Hian masuk jadi pemegang saham baru Bank CCB Indonesia
Lalu BCA memberikan kompensasi yang terdiri dari imbalan kerja jangka panjang dan imbalan kerja jangka pendek, termasuk tantiem sebesar Rp 147,4 miliar, naik 3,8% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan Bank Panin membayarkan kenaikan gaji dan tunjangan, serta biaya pensiun kepada 11 direksinya naik 2,1% jadi Rp 14,3 miliar.