kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Walau PUAB masih normal, likuiiditas bank di Mei-Juni diramal bankir mengetat


Minggu, 19 Mei 2019 / 18:50 WIB
Walau PUAB masih normal, likuiiditas bank di Mei-Juni diramal bankir mengetat


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi pasar uang antar bank (PUAB) diproyeksi bakalan meningkat mendekati periode mudik dan Lebaran 2019. Direktur Utama PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) Agus Noorsanto menjelaskan selama Maret 2019 posisi transaksi PUAB BRI Agro sudah mencapai Rp 8,5 triliun.

Kendati jumlah tersebut lebih rendah dari periode Maret 2018 yang sempat menyentuh Rp 15,8 triliun, Agus memandang di bulan Mei 2019 akan terjadi penurunan lantaran bank memilih untuk menjaga likuiditasnya.

"Sementara likuiditas masih terjaga, tren PUAB ke depan diprediksi akan menurun untuk memenuhi likuiditas. Bank-bank akan melakukan transaksi repo dengan Bank Indonesia," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/5).

Agus menambahkan, biasanya satu minggu sebelum lebaran akan terjadi lonjakan di PUAB namun akan berangsur normal pasca Lebaran.

Senada, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja bilang sejauh ini rata-rata transaksi harian (RRH) PUAB perseroan mencapai Rp 1 triliun. Parwati mengakui kalau transaksi PUAB akhir-akhir ini lebih aktif, karena kondisi likuiditas yang mulai ketat.

Namun, bukan hanya karena persiapan Lebaran. Ia memandang pengetat tersebut disebabkan adanya pembayaran dividen yang dilakukan sejumlah bank pada bulan April-Mei 2019. "Setelah Lebaran, bank akan fokus ke pengelolaan resiko likuiditas, dan akan bergeser ke periode akhir kuartal II 2019," terangnya.

Ke depan, Parwati menilai bahwa likuiditas bank masih akan ketat karena kondisi ekonomi global yang masih bergejolak. Ditambah oleh berlanjutnya pencairan dana oleh bank untuk memenuhi pembiayaan proyek infrastruktur Pemerintah.

Di sisi lain, Sekretaris Pprusahaan PT Bank Mandiri Tbk, Rohan Hafas menyebut bahwa tidak terjadi lonjakan yang signifikan dari sisi transaksi PUAB perseroan. "Karena pertumbuhan DPK masih dapat dijaga, transaksi PUAB perbankan pun masih berada di kisaran normal," katanya.

Walau tidak merinci kisaran transaksi PUAB, bank bersandi bursa BMRI ini melihat tren PUAB ke depan akan tetap stabil. Hal ini dikarenakan, pasar memiliki banyak alternatif untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. Misalnya melalui peningkatan DPK, maupun melalui transaksi dengan BI menggunakan agunan surat berharga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×