kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Walau rupiah melemah terhadap dolar AS, transaksi penukaran valas sepi


Kamis, 26 Maret 2020 / 16:40 WIB
Walau rupiah melemah terhadap dolar AS, transaksi penukaran valas sepi
ILUSTRASI. Petugas melayani pengunjung money changer Ayu Masagung, Jakarta,


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar AS yang sempat melemah rupanya membuat aktivitas di Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) bukan bank atau money changer sempat mengalami peningkatan. Meski begitu, menurut Pedagang Valuta Asing Inge Setiawan dari PT Oriental Pacific Money Changer lantaran adanya peringatan pemerintah mengenai distansi sosial dan pengurangan aktivitas di luar rumah jumlah transaksi di money changer berkurang. 

"Banyak kantor tutup, jadi pasti transaksi tidak terlalu ramai," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (26/3).

Baca Juga: Ini langkah-langkah yang dilakukan Bank Indonesia dalam menghadapi virus corona

Lebih lanjut, Inge menyebut mengenai pelemahan kurs rupiah terhadap USD yang terjadi beberapa hari lalu, sempat terjadi lonjakan transaksi. Namun, aktivitas yang terjadi di money changer menurutnya lebih banyak jual ketimbang beli. "Memang grafik naik turunnya tinggi dan spreadnya lebar. Lebih banyak jual, karena profit taking (mengambil keuntungan)," lanjutnya.

Kendati demikian menurutnya permintaan dolar AS tidak terlalu banyak, karena lebih banyak yang menjual ketimbang membeli. Meski begitu, pihaknya tetap membenarkan bahwa ada beberapa pelanggan yang melakukan pembelian. 

"Misalnya ada yang punya utang (kewajiban) dalam mata uang dolar AS, sebelum harganya lebih tinggi akhirnya dibeli, atau ada juga yang memprediksi akan harganya akan lebih tinggi dan beli banyak (dolar AS)," terangnya.

Menurutnya, saat ini pun tren rupiah terhadap USD sudah menguat. Hal ini disebabkan oleh sudah adanya intervensi dari otoritas moneter yakni Bank Indonesia (BI) sebelum nilai mata uang jatuh lebih dalam.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Menuju Level Terburuk Sepanjang Masa

Sebagai tambahan informasi, pada Kamis (26/3) kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 1,18% menjadi Rp 16.305 per dollar AS.

Sementara para kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) kurs rupiah ada di level Rp 16.328 per dolar AS, menguat 0,96% dibanding sehari sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×