kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,80   -12,69   -1.37%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada virus corona, Manulife jamin perlindungan menyeluruh kepada nasabah


Selasa, 04 Februari 2020 / 17:10 WIB
Waspada virus corona, Manulife jamin perlindungan menyeluruh kepada nasabah
ILUSTRASI. Director & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita Rumngangun hadir pada bincang santai dengan wartawan di Jakarta, Selasa (16/1). Manulife menjamin perlindungan menyeluruh kepada nasabah atas risiko virus corona. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/01


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memberi jaminan perlindungan menyeluruh ke seluruh nasabah terkait ancaman penyebaran virus korona yang merebak di Wuhan, Tiongkok, hingga menyebar ke sejumlah negara. 

“Kami turut prihatin atas mewabahnya virus korona yang telah merenggut ratusan nyawa di Wuhan sejak akhir 2019 dan sudah merebak di beberapa negara,” tutur Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Ryan Charland di Jakarta, Senin (3/2).

Baca Juga: Rumah Sakit BUMN siap hadapi penyebaran virus corona

Ia menjelaskan, saat ini Manulife memiliki sekitar 2,5 juta nasabah di seluruh Indonesia. Jaminan perlindungan itu diberikan kepada seluruh pemegang polis asuransi jiwa maupun kesehatan Manulife Indonesia. Perlindungan itu juga meliputi seluruh nasabah yang berada di Indonesia maupun di luar negeri. “Ini merupakan komitmen kami dalam upaya terus mengedepankan kepentingan nasabah,” ujar Ryan.

Dikatakannya, Manulife mengimbau para nasabah dan keluarga Indonesia untuk menjaga kesehatan di manapun dan kapanpun. Hal itu untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan virus korona.

Sementara itu, Direktur dan Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita Rumgangun menjelaskan, pihaknya ingin masyarakat Indonesia tidak panik terkait wabah virus korona. 

“Memang ini mengkhawatirkan, namun sebagai perusahaan asuransi, kami ingin memberikan peace of mind. Perasaan tenang dan damai ini yang ingin kami bangkitkan, melalui jaminan perlindungan menyeluruh ke nasabah Manulife Indonesia. Sekarang, tinggal bagaimana kita bisa menjaga kesehatan, bisa terus hidup sehat,” papar dia. 

Baca Juga: Mahfud MD dan Terawan: Dunia puji Indonesia dalam mengatasi virus corona

Menurut Novita, dengan kondisi saat ini, pihaknya berkepentingan terus mengedukasi masyarakat pentingnya asuransi. Apalagi, saat ini banyak masyarakat cemas terhadap penyebaran virus, bahkan mudah curiga dengan kondisi sekelilingnya. 

“Kami juga mendapat banyak telepon soal apakah polis mereka meng-cover untuk perlindungan terhadap virus korona, kami pastikan Manulife beri jaminan perlindungan,” ujar dia.

Menurut Novita, Manulife memperhatikan betul kebutuhan nasabah. Nasabah tidak perlu khawatir akan dipersulit dalam mengajukan klaim. Pihaknya memberikan kelancaran dalam proses klaim kepada nasabah. Hal tersebut juga bisa dilihat dari besarnya klaim yang disalurkan Manulife Indonesia kepada nasabah. 

Hingga November 2019 (un-audited), Manulife Indonesia telah membayarkan klaim sebesar Rp 5,3 triliun atau setara Rp 15 miliar per hari atau Rp 608 juta per jam. Sepanjang tahun 2018, Manulife membayar klaim ke nasabah sebesar Rp 5,5 triliun atau Rp 15 miliar setiap harinya, dan Rp 626 juta setiap jamnya.Saat ini, Manulife Indonesia memiliki sekitar 7.000 agen di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, Makau akan menunda operasi kasino selama dua pekan

Tahun sebelumnya, yakni sepanjang 2017, Manulife Indonesia membayar klaim ke nasabah sebesar Rp 6,6 triliun atau sekitar Rp 18 miliar per hari atau berkisar Rp 753 juta per jam. Tahun 2016, jumlah klaim yang dibayar Manulife Indonesia sebesar Rp 6,8 triliun, sedangkan pada tahun 2015 mencapai Rp 5,6 triliun.

Novita juga memaparkan langkah-langkah antisipasi pencegahan penyebaran virus korona dengan meningkatkan budaya sehat di internal perusahaan. Manulife menyediakan masker untuk karyawan dan memberikan cairan antiseptik agar kebersihan terus terjaga. "Kami ingin karyawan juga menerapkan budaya hidup sehat, sehingga bisa fit tiap saat," ujar dia.

Baca Juga: Hong Kong mencatat kematian pertama akibat virus corona

Seperti yang diketahui, ancaman virus korona yang merebak di Wuhan, Tiongkok, saat ini sangat mengkhawatirkan. Pemerintah Indonesia mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB mengeluarkan penundaan seluruh penerbangan dari dan ke daratan Tiongkok. 

"Mengikuti perkembangan wabah virus korona ini, Indonesia memutuskan untuk pertama, menunda seluruh penerbangan langsung dari dan ke daratan RRT mulai hari Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB," ujar Presiden Jokowi dalam unggahan di akun Instagramnya.

Selain itu Presiden menyampaikan semua pendatang yang tiba dari daratan RRT dan sudah berada di sana selama 14 hari, untuk sementara tidak diizinkan masuk dan melakukan transit di bandara-bandara maupun pelabuhan di Indonesia.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, daerah-daerah yang menerima penerbangan langsung dari Tiongkok adalah Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan, Manokwari, Sampit, Bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda, Palembang, Tanjung Pinang, Denpasar, Surabaya, Batam, Belitung, dan Manado.

Baca Juga: Polisi menahan dan menetapkan tersangka wanita penyebar hoaks virus corona di Kaltim

Kebijakan Pemerintah RI itu dilanjutkan maskapai Garuda Indonesia. Garuda juga menunda sementara rute penerbangan dari dan menuju Tiongkok mulai 5 Februari 2020. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, hal itu merupakan bentuk perhatian serius Garuda Indonesia terhadap upaya antisipasi penyebaran virus korona dengan mengedepankan aspek keselamatan penerbangan serta keselamatan penumpang dan awak pesawat.

Penundaan sementara tersebut melingkupi layanan penerbangan dari dan menuju Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou, dan Xi’an. Saat ini, Garuda Indonesia melayani 30 frekuensi penerbangan setiap minggu ke Tiongkok.

jumlah korban meninggal dunia di China naik menjadi 425 orang pada Senin malam. Berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional, angka itu naik 64 jiwa dari hari sebelumnya. Semua kematian baru terjadi di provinsi Hubei tengah, pusat penyebaran virus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan virus seperti flu sebagai darurat global, meskipun para ahli mengatakan banyak yang masih belum diketahui tentang patogen yang mematikan ini.

“Kami berharap akan melihat lebih banyak kasus penyebaran dari orang ke orang,” kata Dr. Nancy Messonnier, direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Jepang karantina 3.700 penumpang dan awak kapal pesiar di Pelabuhan Yokohama

Adapun jumlah total yang terinfeksi di China naik 3.235 orang sehingga mencapai 20.438 orang pada hari Selasa (4/2), Setidaknya ada 151 kasus di 23 negara dan wilayah lain, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Hong Kong, dan Inggris.

CDC mengonfirmasi beberapa kasus baru di Amerika Serikat, sehingga menjadikan total kasus di AS sebanyak 11 orang, termasuk seorang pasien di California yang terinfeksi melalui kontak dekat dengan seseorang di rumah yang sama yang telah terinfeksi di Tiongkok.

Hal ini menandai contoh kedua penyebaran orang ke orang di Amerika Serikat setelah kasus seperti itu diumumkan minggu lalu di Illinois.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×