Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Test Test
JAKARTA. Proyek infrastruktur diyakini memiliki risiko gagal cukup tinggi. Untuk itu, perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (Wika) mengasuransikan 70 proyek yang digenggamnya kepada PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei).
Proyek-proyek konstruksi Wika yang dijamin Asei tersebar di sejumlah daerah. Nilai total seluruh proyek konstruksi tersebut mencapai Rp 10 triliun. "Nilai proyek bermacam-macam. Ada proyek yang nilainya Rp 50 miliar sampai Rp 1,8 triliun,"kata Direktur Utama Wika Bintang Perbowo usai menandatangani kerjasama asuransi dengan Asei di Jakarta, Jumat (8/8).
Dua di antara puluhan proyek itu adalah pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto senilai Rp 1,8 triliun dan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Selatan dengan kapasitas 2 x 65 megawatt dengan nilai proyek Rp 1,4 triliun.
Asei menjamin proyek Wika dalam bentuk surety bond yang biasa disebut asuransi proyek. Kerjasama surety bond antara Asei dan Wika meliputi jaminan penawaran (bid bond), jaminan pelaksanaan (performance bond), jaminan uang muka (advance payment bond), serta jaminan pemeliharaan (maintenance bond).
Direktur Wika Ganda Kusuma menambahkan, perusahaannya bukan kali ini saja menjalin kerjasama dengan Asei. Penandatanganan kerjasama yang kemarin dilakukan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan jejalinan kerjasama asuransi itu, apalagi keduanya merupakan perusahaan milik negara (BUMN).
Bagi Asei, jalinan kerjasama asuransi surety bond dengan Wika ikut mendongkrak pendapatan premi tahun ini. "Kami targetkan premi dari Wika mencapai Rp 2 miliar-Rp 3 miliar tahun ini," ungkap Direktur Utama Asei Zaafril Razief Amir. Asei berani menjamin proyek Wika lantaran BUMN itu memiliki risiko yang lebih terukur dibandingkan perusahaan lainnya.
Sampai saat ini, proyek yang digarap Wika sudah di atas 100 proyek, yang nilainya bervariasi, mulai dari Rp 50 miliar sampai Rp 1,8 triliun. Tahun ini, Wika menargetkan penjualan senilai Rp 6 triliun atau naik 50% dibandingkan realisasi penjualan tahun lalu. Wika memproyeksikan laba bersih Rp 167 miliar atau tumbuh 29% dari perolehan laba bersih tahun lalu. "Sampai semester pertama laba bersih Wika Rp 70 miliar," tutur Ganda.
Selain ke Asei, Wika juga menjaminkan proyeknya kepada perusahaan asuransi lainnya seperti PT Jasaraharja dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News