Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit hapus buku perbankan atau write off pada kuartal I-2020 mengalami peningkatan seiring dengan mulai adanya kenaikan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). Di saat yang sama, tingkat pemulihan atau recovery dari kredit hapus buku itu juga menurun.
Bank BRI misalnya, mencatatkan kredit hapus buku sebesar Rp 4 triliun di tiga bulan pertama ini dengan tingkat pemulihan sebesar 40,6% atau Rp 1,6 triliun. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, write off bank pelat merah ini hanya Rp 2,5 triliun dengan recovery rate 54,3%.
Baca Juga: Ekonom: Surplus operasional BI ditopang pengelolaan cadev yang optimal
NPL BRI memang naik di periode itu jadi 3% dari 2,42% di triwulan I 2019.
Senada, Bank BNI juga mencatat kenaikan NPL dari 1,9% jadi 2,4% atau senilai Rp 12,96 triliun. Alhasil, kredit hapus buku bank ini juga naik dari Rp 1,51 triliun menjadi Rp 1,87 triliun.
Tingkat pemulihan kredit hapus buku BNI juga turun jadi 21% atau sebesar Rp 397 miliar dari 33,5% di kuartal I tahun lalu atau senilai Rp 507 miliar. Hapus buku BNI didominasi dari segmen menengah dengan nilai Rp 836 miliar, lalu kredit kecil Rp 472 miliar, konsumer Rp 392 miliar, sedangkan korporasi Rp 175 miliar.
OCBC NISP juga mengalami hal yang sama. Kredit hapus bukunya naik jadi Rp 236,69 miliar dari Rp 7,5 miliar kuartal I 2019. Sedangkan tingkat pemulihannya rendah hanya Rp 2,77 miliar.
Write off bank ini didominasi kredit modal kerja yakni Rp 138,2 miliar, sedangkan kredit investasi Rp 92,35 miliar dan konsumer Rp 6,13 miliar.
Baca Juga: Bunga deposito tertinggi BCA 4%, Bank Mandiri 5,75%, BRI 5,55%, BNI 5,5%
Adapun kredit hapus buku BTN meningkat dari Rp 378,8 miliar menjadi Rp 1,03 triliun. Sedangkan tingkat pemulihannya mengalami penurunan dari 3,4% jadi 1,37%