Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi syariah masih menghadapi tantangan berat. Hingga Februari 2025, aset gabungan asuransi jiwa dan umum syariah baru tumbuh 3,24% secara tahunan menjadi Rp43,26 triliun, jauh di bawah target pertumbuhan 13,2% yang dipatok Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk tahun ini.
Padahal, tingkat literasi keuangan syariah sudah cukup tinggi sebesar 43,42% menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Namun, tingkat inklusinya masih rendah di angka 13,41%, menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat belum berbanding lurus dengan penggunaan produk syariah.
Di tengah tantangan tersebut, PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) tetap agresif mendorong pertumbuhan aset perusahaan.
President Director Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak menyatakan bahwa rendahnya inklusi justru menjadi peluang untuk memperluas edukasi dan mendorong adopsi produk asuransi syariah.
Baca Juga: Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) Bagikan Dividen Rp 198,07 Miliar, Intip Jadwalnya
“Kami melihat ini bukan sebagai hambatan, melainkan peluang untuk terus meningkatkan edukasi dan literasi keuangan syariah, mengingat penetrasi industri asuransi saat ini masih sangat rendah,” ujar Hilman kepada Kontan, Selasa (6/5).
Zurich Syariah menargetkan pertumbuhan aset dua digit pada 2025, melanjutkan capaian tahun lalu. Hingga akhir 2024, perusahaan mencatatkan aset lebih dari Rp1,7 triliun, tumbuh lebih dari 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Hilman, pertumbuhan tersebut ditopang oleh strategi distribusi yang beragam dan kerja sama lintas sektor.
“Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari mitra perbankan hingga ekosistem perjalanan dan pendidikan, hingga peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap layanan dan tata kelola Zurich Syariah,” jelasnya.
Zurich Syariah percaya bahwa pendekatan yang lebih inklusif, transparan, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat akan menjadi kunci dalam meningkatkan minat terhadap produk asuransi syariah dan mendorong inklusi keuangan secara berkelanjutan.
Baca Juga: Naik Signifikan, Premi Kanal Bancassurance Allianz Life Tembus Rp 1,74 Triliun
Selanjutnya: Setelah Putuskan Tebar Dividen, Intip Strategi Bisnis Elang Mahkota (EMTK) di 2025
Menarik Dibaca: Penyebab Kolesterol Tinggi Apa? Salah Satunya Berat Badan Berlebih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News