kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,27   -29,46   -3.06%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi private fund lebih fleksibel


Jumat, 06 April 2018 / 16:24 WIB
Investasi private fund lebih fleksibel


Reporter: Avanty Nurdiana, Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Indonesia memiliki perusahaan investasi nasional diklaim bakal menguntungkan banyak pihak. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah diajak kerjasama pun menaruh harapan besar dengan pembentukan private investment fund (PIF) ini.

Marciano H Herman, Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) mengatakan, rencana pembentukan PIF ini dimaksudkan untuk memudahkan dana pensiun dan asuransi berinvestasi di bidang infrastruktur. "Investasi dilakukan lebih fleksibel, costumised dan terkoordinasi," kata dia, kepada KONTAN, kemarin.

Dia menambahkan, skema yang ditawarkan oleh PIF akan berbeda dengan apa yang dikerjakan dana pensiun dan asuransi selama ini. Biasanya, BUMN menanamkan modal lewat instrumen dana publik dan dilakukan sendiri atau kelompok kecil. "Dengan PIF skemanya disesuaikan keinginan oleh para pihak," jelas Marciano.

Keuntungan lain yang kelak bisa didapatkan oleh mitra investasi adalah pengelola investasi yang memiliki spesialisasi keahlian. "Pengetahuan atas produk investasi yang tersedia di pasar sehingga semuanya dapat dilakukan dengan lebih optimal dan efisien," kata Marciano.

Alternatif investasi

Hingga kini sudah ada 24 perusahaan BUMN terdiri dari dapen dan asuransi yang sepakat untuk ikut menanamkan modal di PIF. Diantaranya, Taspen, Askrindo, Asabri, dapen Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jasa Marga, Telkom dan lainnya.

Saut Pardede, Direktur Utama Dana Pensiun BTN mengakui, selama ini berinvestasi di infrastruktur melalui public fund yakni obligasi. "Mungkin dengan skema ini bisa memberi alternatif lain untuk investasi di infrastruktur dari yang sudah ada sebelumnya," ujar dia.

Asabri pun menilai skema yang ditawarkan PIF bakal menjadi alternatif baru. Namun Asabri masih mempelajari skemanya. "Semua investasi selalu dipertimbangkan sesuai dengan potensi imbal hasil dan risikonya," ujar Direktur Keuangan dan Investasi Asabri Hari Setianto.

Marciano menjanjikan investasi PIF tetap memperhatikan good corporate governence namun menguntungkan. "Keuntungan didapat PIF akan dinikmati oleh semua pemegang saham termasuk dana pensiun atau asuransi jika mereka joint," jelas dia.

Meski sudah berangan-angan untung besar, sejatinya perusahaan cangkang ini belum terbentuk. Rencananya perusahaan pengelola investasi ini didirikan sebelum Lebaran. Kata Marciano, proses pencarian lahan investasi akan berjalan paralel.

Menurutnya, sementara pemegang saham pendiri yakni Bahana Kapital Investa dan Danareksa Capital mendirikan perusahaan investasi, BPUI juga menganalisa proyek. Hanya saja, Marciano masih enggan menyebut detail calon proyek yang akan dikucuri investasi.

Namun yang pasti proyek infrastruktur pemerintah akan menjadi target utama mereka. Menurut dia, proses pengelolaan dana sangat fleksibel yakni bisa proyek ada dulu baru ditawarkan ke investor potensial atau sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×