Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memaksimalkan peran perusahaan pelat merah dalam mendorong proyek-proyek infrastruktur, Bahana Kapital Investa bersama Danareksa Capital dan sejumlah BUMN menjalin kesepakatan untuk membentuk private investment fund.
Skema ini dinilai bisa makin mendorong investasi perusahaan milik negara lebih banyak lagi meningkatkan investasinya di sektor infrastruktur.
Direktur Utama Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Saut Pardede menilai sebenarnya selama ini tak ada kendala yang cukup berarti untuk berinvestasi di infrastruktur. Pihaknya pun sudah memiliki porotofolio investasi di sektor ini, salah satunya dengan pembelian surat utang milik BUMN karya. Asalkan, kata dia, risiko dan returnnya sesuai.
Namun, dia menduga rasio utang dari BUMN karya sudah cukup besar. "Mungkin BUMN infrastruktur sudah heavily indebted dalam utang sehingga perlu skema-skema baru dalam pendanaan," kata dia, Senin (2/4).
Sebelumnya, Marciano Herman Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha indonesia yang juga Komisaris Bahana Kapital Investa bilang pemerintah dalam anggaran 2018 mengalokasikan dana sebesar Rp 410,7 triliun untuk belanja infrastruktur, naik dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 388,3 triliun, yang antara lain akan dipakai untuk membangun 865 km jalan baru, 25 km jalan tol, 8.695 km jembatan, penyelesaian dan lanjutan pembangunan 8 bandara.
Namun, dana ini tentunya belum cukup untuk mendanai seluruh proyek strategis nasional yang membutuhkan dana yang cukup besar. Kehadiran BUMN Fund ini, diharapkan mampu berpartisipasi untuk mendukung pengembangan proyek infrastruktur lainnya.
''Kehadiran investment fund ini akan menjadi salah satu solusi bagi pendanaan infrastruktur yang lebih terorganisir, sekaligus mengoptimalkan pengelolaan dana milik BUMN baik dengan berinvestasi pada proyek maupun portofolio efek,'' katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News