kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja bank asing flat


Rabu, 19 April 2017 / 11:27 WIB
Kinerja bank asing flat


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan kinerja kantor cabang bank asing (KCBA) sampai akhir 2017 akan flat. Penyebabnya karena di tahun ini KCBA lebih konservatif menetapkan target sehingga tak akan banyak mengubah kinerja dari tahun lalu.

KCBA memasang target konservatif akibat pengaruh kinerja kantor pusat yang menurun. Deutsche Bank misalnya, sedang berjuang pulih dari hantaman krisis. Sementara, Standard Chartered (Stanchart) juga berupaya menyudahi rugi bersih.

KCBA sampai akhir tahun 2017 banyak dipengaruhi oleh kinerja kantor pusatnya, yang masih belum terlalu pulih setelah krisis, terang Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Risiko (LPS) kepada KONTAN, Senin (17/4).

Menurut Dody, model bisnis KCBA bisa dibagi menjadi dua yaitu yang bergerak di bidang perbankan investasi seperti JP Morgan. Serta, bisnis perbankan konvensional seperti Citibank.

Pada kelompok bank asing, pertumbuhan laba tertinggi dicetak Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ sebanyak 262,39% menjadi Rp 395 miliar per Februari 2017. Adapun rugi terbesar dibukukan JP Morgan Chase Bank yang mencetak rugi bersih Rp 2,7 miliar.

Jika dilihat dari fungsi intermediasi, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd mencatat penyaluran kredit terbesar yaitu sebanyak Rp 90,98 triliun disusul HSBC Indonesia senilai Rp 46,5 triliun, dan Citibank Indonesia sebesar Rp 38,14 triliun.

Secara total, berdasarkan data laporan keuangan bulanan Februari 2017, bank asing mencetak laba bersih Rp 1,51 triliun, naik 1,95% dari periode sama tahun 2016. Demikian juga pendapatan bunga bersih yang turun 0,32% menjadi Rp 2,96 triliun.

Ariastiadi, Kepala Departemen Pengawasan Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berpendapat, bank asing banyak menyasar debitur besar sehingga kredit macet relatif terkendali. Kondisi ini tentunya turut membantu kinerja mereka.

Sampai akhir tahun KCBA mengikuti target pertumbuhan kredit perbankan OJK yaitu 9% sampai 12%, tutur Ariastiadi kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×